Sebelumnya, Presiden Joko Widodo dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim menyatakan target sekolah bisa dibuka kembali yaitu Juli 2021. Keputusan ini diambil dengan asumsi vaksinasi kepada guru dan tenaga kependidikan selesai pada akhir Juni 2021.
Heru melihat, pernyataan tersebut sebagai sebuah kepastian dari pemerintah pusat soal pembelajaran tatap muka. Selama ini, ia mengatakan dirinya banyak menerima pertanyaan dari orang tua dan masyarakat terkait sekolah tatap muka. Sebab, masyarakat menilai pembelajaran daring selama ini berisiko menimbulkan learning lost.
Lebih lanjut, terkait dengan persiapan sarana prasarana, khususnya untuk DKI Jakarta Heru melihat kepala sekolah sudah berkomitmen untuk menganggarkan dana. Sekolah-sekolah di DKI, kata Heru siap untuk menyediakan infrastruktur kesehatan di sekolah.
Namun, yang masih perlu didorong adalah terkait penyiapan protokol kesehatan nonfisik yaitu sosialisasi mengenai SOP di sekolah. Menurutnya, SOP ini harus detail mulai dari siswa dan guru berangkat ke sekolah hingga nantinya pulang.
"Bagaimana siswa datang, bagaimana guru datang, bagaimana pengaturan pembelajaran. Itu perlu disosialisasikan, sehingga membangun kesadaran pada sekolah agar bisa menyiapkan pembelajaran tatap muka di tahun ajaran baru nanti dengan kondisi yang lebih baik," kata Heru menegaskan.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
