Di kesempatan sama, Pembina Maharesigana UMM, Zakarija Achmat menyampaikan, pihaknya mempersiapkan dengan baik untuk pemberangkatan para relawan. Selain mendapat pembekalan dari Laboratorium Psikologi Terapan Psikososial UMM tentang bantuan psikologis awal, kesehatan para relawan juga menjadi fokus.
UMM setidaknya mengirimkan 10 relawan untuk penanganan bencana di Nganjuk. "Lima orang seminggu, nanti ditarik, diganti tim yang lain karena masih dalam situasi seperti ini. Itu pun harus melalui protokol. Begitu sampai langsung rapid test, swab antigen. Jangan sampai kedatangan para relawan justru menimbulkan klaster baru," katanya.
UMM berharap keberadaan para relawan Maharesigana UMM dapat meringankan beban para korban banjir dan tanah longsor. Hal ini terutama dalam sisi psikologis, baik untuk anak-anak maupun orang dewasa. Terlebih, para relawan juga akan membantu proses pendidikan tetap berjalan, salah satunya dengan memberikan story telling.