Sabtu 20 Feb 2021 17:56 WIB

UNS Lakukan Riset Terapi Plasmapheresis untuk Pasien Covid-1

Terapi plasmapheresis untuk pasien Covid-19 dengan gejala berat dan kritis.

Rep: Binti Sholikah/ Red: Agus Yulianto
Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo.
Foto:

Menurutnya, para peneliti dari UNS telah melakukan riset terhadap metode tersebut selama sembilan bulan sejak Juli 2020. Anggaran penelitian berasal dari Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional (Kemenristek/BRIN).

Terapi diberikan kepada pasien yang mendapatkan rekomendasi dari dokter penanggung jawab. Namun, pasien telah diberi tahun bahwa terapi tersebut untuk kepentingan riset. Bahkan, pasien juga diminta menandatangani dokumen persetujuan.

"Tingkat keberhasilan untuk kasus dengan gejala berat itu sekitar 70 persen. Kalau pasien yang kritis agak turun. Sama dengan plasma konvalesen angkanya juga segitu," ungkap Guru Besar dalam bidang Ilmu Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi tersebut.

Sementara Direktur RS UNS Hartono mengatakan, setelah riset tersebut selesai, maka tim peneliti akan melakukan publikasi atau melaporkan hasil riset. Selanjutnya, meminta rekomendasi melalui Kementerian Kesehatan maupun Kementerian Koordinator (Kemenko) Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) agar dipertimbangkan masuk dalam protokol penanganan Covid-19.

"Baru setelah itu secara resmi kami implementasikan. Sekarang kami implementasikan, tapi berbasis riset. Kalau pasien butuh betul ya kami fasilitasi. Meskipun butuh biaya dan cukup tinggi karena tidak dicover BPJS Kesehatan maupun atau Kemenkes," terang Hartono.

Hartono menyebut, biaya terapi plasmapheresis mencapai Rp 25 juta. Hal yang membuat mahal yakni albumin dan pasien kit.

 

"Kalau pasien sedang itu bisa diobati terapi biasa. Ini tujuannya untuk mengurangi angka kematian. Di RS UNS saat ini melayani terapi plasma konvalesen dan plasmapheresis," ucap Hartono.

Dapat mengunjungi Baitullah merupakan sebuah kebahagiaan bagi setiap Umat Muslim. Dalam satu tahun terakhir, berapa kali Sobat Republika melaksanakan Umroh?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement