Jumat 22 Jan 2021 09:47 WIB

Dosen UMM Kembangkan Teknologi Pakan pada Budi Daya Maggot

Pengembangan budidaya maggot awalnya berasal dari program KKN mahasiswa UMM

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Sejumlah dosen Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) memberikan pelatihan budidaya maggot di Desa Mulyoagung, Malang.
Foto:

Menurut Arifin, proses pengolahan maggot secara manual menyulitkan para peternak burung. Mereka butuh waktu yang lama untuk mengolahnya. Selain itu, juga model pemasaran yang dilakukan kurang memadai. 

Berangkat dari hal itu, Arifin dan tim melakukan pembaharuan di bidang teknologi khususnya dalam pembuatan maggot sebagai pakan burung. Kemudian tim juga memberikan pelatihan budidaya maggot dan proses pengelolahan pakan dengan mesin. Lalu warga turut mendapatkan pelatihan pengemasan serta pemasaran produk.

Terakhir, tim juga sempat memberikan bantuan mesin pencacah dan pengering kepada warga. Mesin pencacah berguna untuk membantu proses penghalusan bahan baku. Sementara mesin pengering berguna untuk mempercepat proses pengeringan dari empat hari menjadi dua jam saja.

Dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) UMM menyatakan, program ini telah berjalan sejak Agustus hingga Desember 2020. Meski begitu, proses pendampingan dan pemantauan tetap dilakukan sampai saat ini. Utamanya dalam hal pemasaran produk hasil dari pengolahan.

Pria kelahiran Bondowoso ini berharap program timnya dapat berkembang lebih luas lagi. Tidak hanya pada budidaya maggot saja namun juga pada pakan lainnya. Dia juga ingin agar program ini dapat membawa keterampilan baru kepada masyarakat dalam pengelolaan pakan burung. 

 

"Lebih-lebih dapat membantu perekonomian masyarakat desa Mulyoagung,” katanya dalam pesan resmi yang diterima Republika, Kamis (20/1).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement