Tak lama setelah ledakan terjadi suasana Kota Gaza berubah riuh. Suara tembakan bersahut-sahutan dari berbagai arah.
Sirene mobil ambulans meraung-raung. Teriakan-teriakan muncul dari seluruh penjuru kota.
Ternyata Israel membombardir wilayah Jabaliya, Rafah, Bayt Lahiya, dan Bayt Hanun. Serangan sudah terjadi sejak malam hari. Tiga orang syahid hari itu.
RS Indonesia yang sedang dibangun tak luput dari dampak serangan. Sebuah rudal Israel meledak di lahan kosong sekitar 100 meter dari RS.
Siangnya aku menyusuri Kota Gaza. Asap bekas ledakan serangan bom masih mengepul di sejumlah titik. Tapi aktifitas warga tetap saja berjalan. Pasar ramai.
Anak-anak masih tetap sekolah. Bahkan di sebuah sekolah yang kami kunjungi, anak-anak tetap saja bernyanyi-nyayi sambil menari, seperti tak terjadi apa-apa.
“Kami sudah biasa seperti ini. Tidak kaget lagi," cerita seorang guru.
RS Indonesia yang sedang dibangun tak luput dari dampak serangan. Sebuah rudal Israel meledak di lahan kosong sekitar 100 meter dari RS.
Akibat getarannya kaca-kaca RS pecah berantakan. Untungnya bagian lain rumah sakit yang belum jadi itu tak mengalami kerusakan sama sekali.