Berdasarkan faktor yang memengaruhi, kata Erwin, pertumbuhan M2 pada November 2020 didorong oleh peningkatan aktiva dalam negeri bersih di tengah perlambatan aktiva luar negeri bersih.
Aktiva dalam negeri bersih tumbuh sebesar 12,9 persen (yoy) pada November 2020, lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 12,0 persen (yoy). Perkembangan ini ini didorong oleh peningkatan pertumbuhan lainnya bersih, terutama pembelian SBN oleh Bank Indonesia dan pertumbuhan ekspansi keuangan pemerintah yang masih tinggi.
Sementara itu, pertumbuhan kredit pada November 2020 tercatat masih mengalami kontraksi sebesar 1,7 persen (yoy), turun dibandingkan dengan pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar minus 0,9 persen (yoy) sejalan dengan permintaan yang masih belum kuat.
Di sisi lain, aktiva luar negeri bersih tumbuh 10,3 persen (yoy) pada November 2020, lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan Oktober 2020 sebesar 13,9 persen (yoy).