Sabtu 26 Dec 2020 15:47 WIB

Pusing Setelah Makan Es Krim Wine di Hongkong

Selama liputan di Hongkong, aku kesulitan mencari makanan halal.

M Subroto, Jurnalist Republika
Foto:

Selama tiga hari jadi turis, kami ditemani Chui mengunjungi tempat-tempat menarik dan bersejarah di Hongkong. Kota itu memang indah. Tak heran jadi incaran turis dari seluruh dunia.

Denyut kehidupan di Hongkong berjalan 24 jam. Aku yang tadinya malas-malasan berangkat, jadi merasa tak menyesal bisa berkunjung ke bekas koloni Inggris itu.

Kami menginap di daerah Causeway Bay. Itu adalah daerah yang ramai dengan tempat perbelanjaan. Mau cari apa saja ada, mulai dari yang murah sampai yang mahal.

Agenda kami dari pagi sampai malam keliling ke mana kaki ingin melangkah. Kami berkeliling kota naik MRT, bus, dan taksi. Naik trem paling tua di Asia ke The Peak. Menikmati pemandangan Hongkong yang menakjubkan dari ketinggian.

Kami mengunjungi Victoria Harbour, memanjakan mata dengan dengan indahnya pelabuhan yang dipagari gedung-gedung pencakar langit. Juga ke 1881 Heritage, Stanley Market, dan Ladies Market. Tak ketinggalan ke Ocean Park dan Disneyland, menikmati wahana apa pun yang dimaui tanpa antre.  

Aku benar-benar jadi turis. Bedanya semua gratis. Tak perlu mengeluarkan uang untuk naik pesawat, nginap di hotel, makan, dan masuk ke tempat-tempat wisata. Sedap pokoknyalah.

Yang agak merepotkan adalah soal makanan. Aku sudah bilang ke Chui agar mencari makanan yang halal saja. Tapi ternyata tak bisa selalu bertemu restoran halal saat waktu makan tiba.

Satu-satunya makanan yang sudah pasti halal yang kami santap adalah dim sum di Osman Ramju Sadick Islamic Centre, di daerah Wan Chai. Islamic Centre Canteen di gedung ini menyediakan dim sum mulai pukul 10.00 pagi hingga 15.00 sore. Dim sumnya selain enak juga sudah punya sertifikasi halal.

Di tempat lain, beberapa restoran yang terkenal, aku hanya bisa menikmati nasinya. Lauknya tak berani kusentuh.

Disclaimer: Retizen bermakna Republika Netizen. Retizen adalah wadah bagi pembaca Republika.co.id untuk berkumpul dan berbagi informasi mengenai beragam hal. Republika melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda baik dalam dalam bentuk video, tulisan, maupun foto. Video, tulisan, dan foto yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim. Silakan kirimkan video, tulisan dan foto ke [email protected].
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement