Jumat 25 Dec 2020 23:00 WIB

Pengguna KoinWorks Tumbuh 61 Persen karena Pandemi

Pengguna Koinworks tumbuh hingga 61 persen yaitu 549 ribu orang

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
KoinWorks
Foto: koinworks.com
KoinWorks

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pandemi COVID 19 telah memaksa terjadinya akselerasi teknologi secara masif dan cepat di setiap aspek kehidupan masyarakat di berbagai belahan dunia, termasuk di Indonesia. Di Indonesia, akselerasi teknologi akibat pandemi dapat terlihat salah satunya di sektor UKM dengan tercatatnya 2,7 juta UKM yang terkoneksi digital selama masa pandemi.

Chief Operating Officer KoinWorks, Bernard Arifin mengatakan akselerasi digital oleh UKM tersebut pun terefleksi data portofolio KoinWorks dimana selama tahun 2020 ini. Walaupun sempat melakukan berbagai perubahan strategi bisnis juga efisiensi, KoinWorks masih dapat mencatatkan berbagai pertumbuhan positif.

"Pertumbuhan pengguna yang tumbuh hingga 61 persen (yoy), hingga mencapai 549 ribu pengguna di akhir tahun 2020," katanya dalam keterangan pers, beberapa waktu lalu.

Pembiayaan hingga lebih dari Rp 2,5 triliun kepada UMKM, dengan rata-rata penyaluran hingga Rp 200 miliar - Rp 300 miliar setiap bulannya di periode setelah PSBB dilonggarkan, hampir kembali mencapai angka penyaluran sebelum periode COVID-19. Nilai NPL KoinP2P sampai dengan periode November 2020 lalu pun telah berhasil turun hingga kembali di bawah persen atau tepatnya di angka 0,64 persen dengan TKB90 di angka 97 persen.

Di industri fintech P2P Lending produktif, adanya pergerakan performa positif pada portofolio KoinWorks di masa pandemi dan peningkatan akselerasi teknologi oleh UKM memberikan optimisme akan potensi yang lebih besar dari pertumbuhan industri fintech pembiayaan ini di tahun 2021 nanti. Terkoneksinya UKM ke ekosistem digital di tahun 2020 ini juga akan sangat membantu proses profiling untuk melakukan penilaian risiko kredit bagi platform fintech P2P Lending seperti KoinP2P di tahun-tahun mendatang.

"KoinWorks melalui KoinP2P sendiri saat ini terus melakukan penyesuaian sistem credit scoring melalui inovasi machine learning kami, sehingga dapat menjadi lebih agile dan robust, menyesuaikan dengan kondisi ekonomi dan bisnis yang berjalan," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement