Selasa 24 Nov 2020 06:04 WIB

Petinggi Israel: Netanyahu Kunjungi Arab Saudi, Temui MBS

Menlu Arab Saudi membantah adanya pertemuan MBS dan Netanyahu.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Teguh Firmansyah
 Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.
Foto: AP/Menahem Kahana/Pool AFP
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.

REPUBLIKA.CO.ID, JERUSALEM -- Pejabat Israel mengonfirmasi, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah melakukan perjalanan ke Arab Saudi dan bertemu dengan putra mahkota Pangeran Muhammad bin Salman (MBS), Senin (23/11). Pertemuan ini menjadi kunjungan pertama yang dikonfirmasi secara publik.

Anggota kabinet keamanan Netanyahu, Yoav Gallant, mengatakan kepada Radio Angkatan Darat bahwa pertemuan terjadi di Saudi adalah fakta dan akan diumumkan kepada publik. "Bahkan jika setengah resmi sekarang, adalah masalah yang sangat penting," ujarnya.

Baca Juga

Tapi, Netanyahu mencoba mengelak berkomentar tentang pertemuan tersebut. “Apakah Anda serius? Teman-teman, selama bertahun-tahun saya tidak pernah mengomentari hal-hal seperti itu dan saya tidak berniat untuk mulai melakukannya sekarang," ujarnya saat ditanya tentang kehadirannya di Saudi pada pertemuan faksi sayap kanan Likud.

Menteri Pertahanan Israel, Benny Gantz, mengutuk bocornya penerbangan rahasia ke Arab Saudi yang tidak bertanggung jawab. Pernyataan ini merujuk pada laporan media Israel yang menyatakan Netanyahu diam-diam telah terbang ke Neom, di Laut Merah, pada Ahad (22/11).

Perjalanan ini untuk melakukan pembicaraan dengan Putra Mahkota Pangeran MBS dan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Mike Pompeo.

Laporan pertemuan antara putra mahkota dan Netanyahu dibantah oleh Menteri Luar Negeri Arab Saudi Pangeran Faisal bin Farhan Al Saud. “Saya bertemu Pompeo di bandara dan pergi bersamanya ke pertemuan itu. Saya kemudian membawanya kembali ke bandara. Pejabat Saudi dan Amerika adalah satu-satunya yang hadir,” katanya.

Ketika masa jabatan Presiden Donald Trump berakhir, Pompeo telah mencoba membujuk Arab Saudi untuk mengikuti jejak Uni Emirat Arab, Bahrain, dan Sudan dalam bergerak menuju hubungan diplomatik formal dengan Israel. Meski menyatakan menolak, sejak Agustus, Riyadh telah mengizinkan maskapai penerbangan Israel untuk melintasi wilayah Saudi ke tujuan Teluk dan Asia.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement