Selasa 24 Nov 2020 05:53 WIB

Menhan Israel Siap Lakukan Pembicaraan dengan Hamas

Israel mengakui siap memperbaiki kondisi di Jalur Gaza.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Teguh Firmansyah
Benny Gantz.
Foto: AP Photo/Sebastian Scheiner
Benny Gantz.

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Menteri Pertahanan Israel Benny Gantz menyatakan Israel siap untuk melakukan pembicaraan dengan kelompok Hamas. Pembicaraan buat memperbaiki kondisi di Jalur Gaza yang diblokade.

Hal itu disampaikan Gantz saat bertemu dengan koordinator khusus PBB untuk proses perdamaian Timur Tengah pada Senin (23/11) waktu setempat. Melalui cicitan di akun Twitter-nya, Gantz juga mengucapkan terima kasih kepada Nikolai Mladenov dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Baca Juga

"Karena membantu memfasilitasi dimulainya kembali koordinasi dengan Otoritas Palestina, (dan juga membahas) pelanggaran Hamas atas kedaulatan kami di selatan," tutur dia seperti dilansir di kantor berita Turki, Anadolu Agency, Selasa (24/11).

Gantz menambahkan, Israel siap untuk mencapai solusi dan berkontribusi pada peningkatan kondisi bagi penduduk Gaza. Asalkan, kata dia, tercapai pemahaman yang mencakup pembebasan tentara Israel yang ditahan oleh Hamas.

Hamas belum memberikan tanggapan langsung. Pekan lalu, Menteri Urusan Sipil Palestina Hussein Al-Sheikh menyampaikan pernyataan di Twitter ihwal hubungannya dengan Israel.

"Sehubungan dengan seruan yang dibuat oleh Presiden [Mahmoud] Abbas mengenai komitmen Israel terhadap perjanjian yang ditandatangani bilateral, dan berdasarkan surat resmi tertulis dan lisan yang kami terima, mengkonfirmasi Komitmen Israel untuk mereka. Karenanya, hubungan dengan Israel akan kembali seperti semula," katanya.

Jalur Gaza menderita kekurangan makanan dan persediaan medis yang akut ditambah pengangguran ekstrem yang diperparah oleh krisis listrik  sebagai akibat dari blokade Israel sejak 2007.

Hamas menahan empat tahanan Israel, termasuk dua tentara yang ditangkap selama perang Israel di Gaza pada musim panas 2014. Hamas telah menuntut pembebasan tahanan Palestina yang ditahan oleh Israel sebagai imbalan atas Israel.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement