Senin 23 Nov 2020 19:57 WIB

Rodgers Pertanyakan Narasi Liverpool Alami Krisis Pertahanan

Rodgers menilai lini belakang Liverpool tetap tangguh tanpa sejumlah pemain pilar.

Rep: Rahmat Fajar/ Red: Israr Itah
Pelatih Leicester City, Brendan Rodgers.
Foto: EPA-EFE/Jon Super
Pelatih Leicester City, Brendan Rodgers.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelatih Leicester City Brendan Rodgers mempertanyakan narasi Liverpool sedang mengalami krisis pertahanan. Rodgers tak melihat itu setelah timnya digebuk Liverpool 0-3 dalam pertandingan Liga Primer Inggris di Anfield, Senin (23/11) dini hari WIB. 

Tiga gol Liverpool dilesakkan Roberto Firmino, Diogo Jota, dan bunuh diri Jonny Evans. Dalam laga itu, Liverpool kehilangan sejumlah pemain pilar karena cedera yaitu Joe Gomez, Virgil van Djik, dan Trent Alexander-Arnold. Mereka digantikan Joel Matip, Fabinho, James Milner dan Andy Robertson.

Baca Juga

“Saya tidak setuju dengan narasi itu. Saya tidak melihat pertahanan habis. Saya tahu mereka kehilangan Virgil van Dijk, tetapi (Joel) Matip adalah pemain top,” kata Rodgers, dilansir dari Daily Star.

Rodgers juga mengatakan, Fabinho yang biasanya beroperasi di lini tengah, pernah bermain sebagai bek melawan Chelsea. Fabinho tampil lugas melawan pemain top di posisi barunya sebagai bek tengah.

Ia menambahkan Andy Robertson juga selalu bermain. Alisson Becker merupakan kiper nomor satu Liverpool. Sedangkan Milner, selalu tampil luar biasa kapan pun diturunkan. 

Hal tersebut menunjukkan mereka mempunyai kekuatan mendalam meski tak diperkuat beberapa pemain pilarnya. Maka dari itu, Rodgers tak segan menyebut mereka memiliki skuat sangat luar biasa. Liverpool diisi pemain top, salah satunya gelandang yang bekerja sangat bagus.

“Mereka tim yang luar biasa, sangat terorganisasi. Mereka bermain dengan hati, kualitas dan tim yang lebih baik,” kata Rodgers menegaskan.

Pelatih Liverpool Jurgen Klopp memuji pencapaian Liverpool ketika timnya menjalani 64 pertandingan kandang di liga tanpa kekalahan. Itu merupakan rekor klub baru dan ia menganggap hal tersebut merupakan pencapaian luar biasa.

Kendati demikian, mantan pelatih Borussia Dortmund itu tak ingin terlena. Ia akan segera berpikir bagaimana pertandingan berikutnya apakah pencapaian tersebut tetap bisa dipertahankan. “Ini benar-benar luar biasa, tapi ini semua tentang para pemain,” ujarnya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement