Kamis 19 Nov 2020 05:45 WIB

Fakta Soal Peluncuran 4 Astronaut ke Stasiun Ruang Angkasa

Peluncuran crew-1 menandai peluncuran orbital berlisensi yang pertama.

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Dwi Murdaningsih
 Foto selebaran yang disediakan oleh NASA menunjukkan roket SpaceX Falcon 9 yang membawa pesawat luar angkasa Crew Dragon milik perusahaan untuk misi SpaceX Crew-1 NASA, ke Stasiun Luar Angkasa Internasional, di Cape Canaveral, Flordia, AS, 15 November 2020. Di atas kapal adalah astronot NASA Mike Hopkins, Victor Glover, Shannon Walker, dan astronot Badan Eksplorasi Dirgantara Jepang Soichi Noguchi.
Foto: EPA-EFE/NASA/Joel Kowsky
Foto selebaran yang disediakan oleh NASA menunjukkan roket SpaceX Falcon 9 yang membawa pesawat luar angkasa Crew Dragon milik perusahaan untuk misi SpaceX Crew-1 NASA, ke Stasiun Luar Angkasa Internasional, di Cape Canaveral, Flordia, AS, 15 November 2020. Di atas kapal adalah astronot NASA Mike Hopkins, Victor Glover, Shannon Walker, dan astronot Badan Eksplorasi Dirgantara Jepang Soichi Noguchi.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON - Empat astronaut Crew-1 yang mengendarai pesawat ruang angkasa SpaceX telah tiba di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) pada hari Selasa (17/11). Komandan Mike Hopkins, Shannon Walker, Victor Glover dan Soichi Noguchi akan menghabiskan enam bulan ke depan di sana.

Komandan dan rekan-rekannya adalah rotasi awak pertama yang dibawa ke stasiun dengan sistem transportasi manusia komersial yang tersertifikasi penuh, sesuai dengan tagline mereka: Crew-1.

Baca Juga

Roket Falcon dan kapsul Crew Dragon yang mereka gunakan untuk keluar dari Bumi adalah layanan yang sekarang dijual perusahaan SpaceX ke NASA. Agensi memiliki kontrak dengan perusahaan untuk lima rotasi kru lagi setelah ini.

Ini adalah cara baru berbisnis untuk NASA, yang dulu selalu memiliki dan mengoperasikan perangkat keras yang dibutuhkan untuk membawa astronot ke orbit rendah Bumi.

Dengan menggunakan pemasok swasta, NASA akan memfokuskan upayanya pada pengembangan roket dan kapsul untuk tugas yang lebih menantang dalam membawa orang kembali ke Bulan.

Tim Hopkins disebut Crew-1, karena mereka menjalankan berbagai misi pertama. Penerbangan ini adalah sistem komersial bersertifikasi penuh pertama yang dirancang untuk pengangkutan awak.

Peluncuran ini spesial karena merupakan peluncuran orbital manusia berlisensi Badan Penerbangan Federal (FDA) pertama. Tim adalah Swak internasional pertama beranggotakan empat orang yang meluncurkan kapsul komersial AS.

Dalam misi ini juga membawa orang Afrika-Amerika pertama yakni Victor Glover yang hidup selama 6 bulan di ISS. Boneka Baby Yoda dilibatkan untuk masuk ke orbit sebagai indikator gravitasi nol. Indikator gravitasi nol adalah benda kecil yang dibiarkan mengambang bebas di sekitar kabin untuk memastikan saat pesawat ruang angkasa telah memasuki gravitasi yang lebih rendah.

Awak juga akan melihat berbagai macam kendaraan luar angkasa yang datang dan pergi selama mereka di atas stasiun ISS. Di antara kendaraan ini adalah kapsul Starliner milik perusahaan dirgantara Boeing.

Seperti kapal SpaceX Dragon, Starliner ditawarkan kepada NASA dan agensi mitranya secara komersial untuk mengangkut astronot ke dan dari ISS.

Tim Hopkins memiliki program penelitian lengkap di depannya. Sebuah contoh percobaan melibatkan chip dengan jaringan yang meniru struktur dan fungsi organ manusia, untuk mencoba memahami peran gayaberat mikro pada kesehatan dan penyakit manusia.

Crew-1 bergabung dengan tiga orang yang sudah berada di ISS lebih dulu yakni Kate Rubins, Sergey Ryzhikov, dan Sergey Kud-Sverchkov.

"Meningkatkan jumlah penghuni menjadi tujuh individu akan meningkatkan tiga kali lipat jumlah ilmu gaya berat mikro yang dapat dilakukan di pos terdepan setinggi 410 km," kata badan antariksa AS Nasa dilansir di BBC, Rabu (18/11).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement