Selasa 10 Nov 2020 19:04 WIB

Nugget Berprotein Tinggi dari Kulit Udang

Limbah kulit udang ternyata bisa diolah menjadi 'nugget' berprotein tinggi.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Nora Azizah
Limbah kulit udang ternyata bisa diolah menjadi 'nugget' berprotein tinggi (Foto: ilustrasi)
Foto: Flickr
Limbah kulit udang ternyata bisa diolah menjadi 'nugget' berprotein tinggi (Foto: ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Kulit udang merupakan limbah organik yang ketersediaannya banyak, tapi kurang bernilai ekonomis. Limbah udang biasanya dimanfaatkan hanya untuk pakan ternak dan sisanya dibuang begitu saja atau dijual dengan harga sangat murah.

Padahal, pemanfaatan tepung kulit udang bisa memberi nilai tambah olahan udang, dan manggulangi pencemaran lingkungan. Sejumlah mahasiswa MIPA Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) berinovasi membuat nugget jamur tiram dikombinasi kulit udang.

Baca Juga

Ada Jamaluddin Siregar (Pendidikan Matematika), Yuliari Suprihatin (Pendidikan Kimia) dan Baso Samsu Rijal (Biologi). Jamaluddin mengatakan, nugget dipilih karena salah satu makanan olahan siap saji yang banyak dikonsumsi masyarakat.

Rasa enak dan kandungan protein tinggi nugget jadi kegemaran bagi semua kalangan. Namun, ia merasa, perlu diversifikasi nugget yang mengandung lemak rendah, tapi berprotein dan berserat tinggi, mengingat nugget yang selama ini biasanya ayam.

"Jamur tiram sebagai bahan baku jadi alternatif pembuatan nugget karena memiliki nilai gizi yang baik, sifat fisik yang kenyal menyerupai daging, rasa yang enak,

dan mudah didapat," kata Jamaluddin, Selasa (10/11).

Yuliari menekankan, sebagai penyeimbang gizi, menambah aroma dan rasa, bahan baku diganti bahan lain yaitu tepung kulit udang dogol. Dipilih dalam pembuatan nugget jamur tiram karena memiliki nilai ekonomis lebih tinggi dan kurang dimanfaatkan.

"Kulit udang memang sangat cepat alami pembusukan karena mikroba dan berbau tidak sedap, sehingga mengganggu sekitar yang mencium bau limbahnya," ujar Yuliari.

Tapi, kulit udang dogol berpotensi untuk diolah sebagai produk olahan. Mengandung 32,45 persen protein, 18,71 persen serat kasar, 4,95 persen lemak, dan 23,66 persen karbohidrat.

Sedangkan, jamur tiram mengandung lemak 1,7-2,2 persen, kadar protein 10,5-30,4 persen dan serat 7,4-24,6 persen. Samsu menjelaskan, untuk bahan produk olahan yang dinamai SS Feel Good ini terdiri dari kulit udang 600 gram.

Lalu, tepung terigu 1.400 gram, jamur tiram 1.400 gram, tepung panir 1.000 gram, tepung jagung 600 gram, bawang merah lima siung, bawang putih lima siung, telur

ayam dua butir, merica satu sendok teh, serta air putih dan garam secukupnya.

Proses pembuatannya dimulai dari pencucian kulit udang, dikeringkan dan digiling halus. Jamur tiram dicuci bersih lalu digiling halus, dan dicampur tepung kulit udang dan tepung terigu, ditambah telur, merica, garam, air dan tepung maizena.

"Tuang dalam loyang dan dikukus. Setelah matang, dinginkan dan dipotong-potong, balur dengan tepung panir dan nugget siap dikemas," kata Samsu, menerangkan karya yang menjuarai Lomba Business Plan yang digelar UKM Kewirausahaan UNY 2020 itu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement