Jumat 06 Nov 2020 10:50 WIB

Menlu Korsel ke AS di Tengah Ketidakpastian Hasil Pemilu

Menlu AS berencana mengunjungi Washington pekan depan

Rep: Antara/ Red: Christiyaningsih
Bendera Korsel
Bendera Korsel

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL - Menteri Luar Negeri Korea Selatan (Menlu Korsel) Kang Kyung-wha berencana mengunjungi Washington pekan depan karena Seoul menjanjikan aliansi yang kuat dengan Amerika Serikat. Hal ini terlepas dari hasil pemilihan presiden, kata para pejabat Korsel, Kamis.

Penantang Trump dari Partai Demokrat, Joe Biden, pada Rabu memperkirakan kemenangan setelah menang di dua negara bagian utama AS. Presiden Donald Trump menuduh ada penipuan dalam pemilu itu.

Baca Juga

Trump mengajukan tuntutan hukum serta menuntut penghitungan ulang dalam perlombaan menuju Gedung Putih yang belum diketahui hasilnya sehari setelah pemungutan suara ditutup.

Dalam ketidakpastian hasil pemilu AS itu, Menteri Luar Negeri Korea Selatan Kang Kyung-wha akan berkunjung ke Washington pada Ahad untuk tinggal selama empat hari. Demikian kata pihak kementerian luar negeri Korsel.

Kunjungan itu dilakukan Menlu Korsel atas undangan dari Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo yang membatalkan kunjungannya ke Seoul bulan lalu. Pompeo membatalkan kunjungannya setelah Trump dinyatakan positif mengidap infeksi virus corona baru.

Kedua menlu akan mengadakan pertemuan mengenai masalah bilateral dan regional. Pembicaraan itu termasuk yang sempat tertunda dengan tujuan membongkar program nuklir dan rudal Korea Utara dengan imbalan penghapusan sanksi AS.

Meskipun ada ketidakpastian atas hasil pemilihan presiden AS, pihak Gedung Biru kepresidenan Korea Selatan mengatakan akan mempertahankan aliansi "solid" dengan AS terlepas siapa pun yang memenangkan kursi di Gedung Putih.

"Terlepas dari hasil pemilu, pemerintah kami tidak hanya akan mempertahankan aliansi yang solid dengan Amerika Serikat. Akan tetapi juga melanjutkan kerja sama untuk mengembangkannya lebih lanjut," kata juru bicara Gedung Biru Kang Min-seok dalam sebuah penjelasan singkat.

"Kami juga akan secara aktif bekerja sama dengan pemerintahan baru untuk mencapai tujuan denuklirisasi semenanjung Korea dan membangun rezim perdamaian, dan berkomunikasi erat sejalan dengan tradisi bahwa kedua negara telah bekerja sama dengan pemerintahan siapa pun dari satu sama lain," ujar Kang.

Gedung Biru dengan hati-hati memantau pemilihan presiden AS. Presiden Moon Jae-in dijadwalkan tidak ada aktivitas publik pada Kamis. Dewan Keamanan Nasional kepresidenan akan berkumpul pada pukul 15.00 waktu setempat untuk membahas perkembangan, kata Kang.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement