Jumat 30 Oct 2020 14:39 WIB
Cerita di Balik Berita

Ditawari Bir, Pilih Minum Jus di Siprus: Maaf Saya Muslim

Saya ditertawakan karena tidak ikut minum wine.

M Subroto, Jurnalist Republika
Foto:

Di Siprus Utara kegiatan sangat padat. Setiap hari kami mengikuti berbagai kegiatan, pertemuan dengan pejabat pemerintah, mengunjungi lokasi bersejarah, diskusi, dan juga berwisata. Ada 60 wartawan dari seluruh dunia yang diundang. 

Hari terakhir di Siprus Utara kami diajak untuk makan malam di sebuah restoran. Aku lupa namanya. Tapi restoran itu terletak di pinggir pantai.

Pemandangan di depan restoran adalah laut Mediteranea yang tenang ombaknya. Di seberang bukit-bukit terlihat lekukannya diterpa cahaya bulan yang sedang purnama. Pemandangan yang begitu indah dan romantis.

Seusai makan malam, kami ngobrol-ngobrol santai. Tak ada lagi acara hari itu. Para wartawan, liaison officer (LO), dan sejumlah diplomat negara asing benar-benar menikmati makan malam dan suasana pantai.

Ada yang berjoget, bernyanyi, atau mengobrol saja sambil menikmati minuman dan makanan ringan. Seorang LO dari Cyprus Utara di seberang meja memandangiku dari tadi. Dia memperhatikan gelas yang kupegang.

“Anda tidak minum?” tanyanya.

“Ini, jus apel,” jawabku sambil menunjukkan gelas berisi jus apel yang tinggal setengah.

Dia tertawa. Sejumlah orang yang berada di sekitar kami juga tertawa mendengar jawabanku.

“Maksud saya minum bir atau wine,” katanya lagi.

“Tidak. Maaf saya Muslim. Saya tidak minum bir,” jawabku.

Menjawab itu dia tertawa lagi. “Saya juga Muslim brother. Tapi saya minum bir. Tidak apa. Di sini Muslim boleh kok minum bir. Tidak ada larangan.”

Kendati secara budaya dan politik dipengaruhi Turki, kehidupan di Siprus Utara  sangat berbau Eropa. Sesuatu yang lumrah ditemukan disini adalah  kasino tempat berjudi.  Hampir semua hotel di Siprus Utara mempunyai kasino. Minuman keras juga dijual dengan bebas.

Aku memandanginya LO itu dengan tajam. “Di Indonesia negara saya, Muslim juga tidak  dilarang minum minuman beralkohol. Tapi agama Islam melarang saya. Agama Anda juga brother.”

Dia masih bingung dengan jawabanku. Dia pikir aku tidak minum karena di Indonesia negara melarang Muslim minum bir. Sudah jauh-jauh ke Siprus kok cuma minum jus apel.  Tapi aku tak mempan diajak mencoba bir. Jangankan minum bir, merokok saja aku tidak.

Di sebelahnya seorang diplomat asing terus minum bir. Entah sudah berapa gelas dia habiskan. Aku lihat bicaranya sudah meracau. Tidak seperti tadi sebelum makan malam, bicaranya sangat sopan dan kalimatnya tertata.

Tak lama kemudian dia berjalan gontai mengambil mik dari biduan. Dan bernyanyi. Entah lagu apa yang dinyanyikan. Jelas dia mabuk berat. Yang lain bersorak memberikan semangat.

Hampir tengah malam kami bersiap kembali ke hotel. Si diplomat terpaksa dipapah ke mobil karena tak mampu berjalan. Banyak anggota rombongan yang kembali dengan jalan gontai.

Aku ikut di samping LO yang membantu memapah sang diplomat. “Inilah mengapa agama kita melarang minum alkohol brother, ” kataku pada sang LO.

Aku tak tau dia masih mengerti atau tidak dengan ucapanku. Wajahnya sudah terlihat  memerah.

Tips melakukan riset untuk memperkaya tulisan:

- Riset dokumentasi diperlukan untuk memperkaya tulisan

- Riset dilakukan melalui arsip, buku,  dokumen, internet, dan lainnya

- Pilah data dan informasi yang paling penting

- Pilih sumber informasi yang yang kredibel

- Sebutkan sumber informasi jika menyangkut data spesifik

- Sebutkan narasumbernya jika informasi berupa penyataan

- Teliti kebenaran informasi yang didapat.

Disclaimer: Retizen bermakna Republika Netizen. Retizen adalah wadah bagi pembaca Republika.co.id untuk berkumpul dan berbagi informasi mengenai beragam hal. Republika melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda baik dalam dalam bentuk video, tulisan, maupun foto. Video, tulisan, dan foto yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim. Silakan kirimkan video, tulisan dan foto ke [email protected].
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement