Selasa 27 Oct 2020 19:53 WIB

Ifa Isfansyah Garap Film Losmen Bu Broto

Losmen Bu Broto diangkat dari serial TV yang populer pada 1980-an.

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Reiny Dwinanda
Sutradara Ifa Isfansyah dalam virtual press conference pengumuman peluncuran film terbaru, Losmen Bu Broto, Selasa (27/10).
Foto: Tangkapan Layar
Sutradara Ifa Isfansyah dalam virtual press conference pengumuman peluncuran film terbaru, Losmen Bu Broto, Selasa (27/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Paragon Pictures dan Ideosource Entertainment bersiap menggarap proyek film barunya. Losmen Bu Broto yang merupakan reboot dari serial TV legendaris Losmen karya Tatiek Maliyati dan Wahyu Sihombing.

Serial Losmen kala itu dibintangi Mieke Wijaya, Mang Udel, Sutopo HS, Mathias Muchus, Ida Leman, Eeng Saptahadi, dan Dewi Yull. Serial yang sangat populer pada tahun 1980-an tersebut menjadi cikal bakal industri sinetron drama di Indonesia.

Baca Juga

Produser eksekutif Ideosource Entertainment, Andi Boediman, merasa sudah waktunya penonton film dan masyarakat Indonesia bernostalgia dengan kisah keluarga Bu Broto yang legendaris.

“Inisiatif datang dari saya, karena saya tumbuh besar dengan serial ini,” kata dia dalam konferensi pers virtual pengumuman peluncuran film terbaru, Selasa (27/10).

Andi sempat menonton ulang sejumlah episode dari serial Losman yang memang sarat pesan dan punya dampak. Menurut dia, kualitas Losmen sangat sulit ditemukan di tayangan sinetron Indonesia.

Andi mengatakan wanita biasanya dipandang sebagai tulang rusuk. Namun, yang menarik dari Losmen Bu Broto adalah peran seorang ibu dan wanita sebagai tulang punggung keluarga yang bisa menjadi pemimpin dan punya aspirasi.

“Ini mirip dengan kehidupan pribadi saya dan refleksi dari banyak wanita di Indonesia,” ujar dia.

Tidak sekedar bernostalgia dengan sinetron lama, Andi ingin menampilkan konflik keluarga di masa sekarang dengan peran wanita yang kuat dan dilema yang dihadapinya. Dia menjelaskan, peran wanita menjadi topik sentral dari Losmen Bu Broto. Menurut dia, hal itu sangat relevan dengan kehidupan masyarakat Indonesia.

“Jadi saya ingin mendedikasikan film ini untuk seluruh wanita Indonesia,” kata Andi.

Penggarapan Losmen Bu Broto tentu mendapat dukungan penuh dari kreatornya, Tatiek Maliyati. Tatiek sangat senang karyanya diangkat ke layar lebar.

"Mudah-mudahan produksi Losmen Bu Broto bisa berjalan baik dan membawa nama ‘Losmen’ tetap berkumandang,” ujar Tatiek.

Meski dikemas secara lebih modern, produser Pandu Birantoro memastikan film Losmen Bu Broto tidak akan meninggalkan marwah serialnya. Pada dasarnya, serial Losmen yang diputar di TVRI itu menggambarkan keluarga Pak Broto dengan berbagai topik-topik yang sangat progresif pada masanya.

"Saya ingin memastikan bahwa dengan membawa mereka (keluarga Pak Broto) ke 2020, mereka akan dihadapkan dengan masalah-masalah yang relevan di masa sekarang ini, dan melihat bagaimana potret keluarga Indonesia menghadapi masalah di era yang modern ini,” kata Pandu.

Sutradara Ifa Isfansyah yang akan berduet dengan Eddie Cahyono memahami bahwa kondisi saat ini sangat berbeda dengan tahun 1980-an. Setiap zaman dan generasi mempunyai tantangan dan perspektifnya masing-masing.

"Jadi, Losmen Bu Broto versi sekarang ini akan disesuaikan dengan kondisi saat ini, tapi dengan tetap menjaga energi dan juga nyawa yang sama dengan serial Losmen yang dahulu,” ujar Ifa.

Selain visualnya yang akan sangat berbeda, Ifa mengatakan mencoba menghadirkan karakter dengan perspektif yang berbeda mengikuti zamannya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement