Jumat 16 Oct 2020 06:27 WIB
Cerita di Balik Berita

Ditawari Standing Party Usai Wawancara Banci

Sepanjang wawancara beberapa waria menggoda seperti menggelitik leherku dari belakang

M Subroto, Jurnalist Republika
Foto:

Malam itu aku dijanjikan untuk bisa bertemu dengan narasumber di Lapangan Karebosi. Aku minta dua atau tiga orang saja sudah cukup.

Kami masuk ke lapangan Karebosi yang gelap gulita. Di ujung lapangan aku duduk menunggu ditemani sang pemandu dan beberapa teman lain. Belum ada tanda-tanda ada orang yang menghampiri.

Sekitar 10 menit berlalu, tiba-tiba dari arah pinggir lapangan muncul satu orang. Tidak cuma satu, dua, tiga.. lima…Ada belasan rupanya. Aduh banyak sekali. Aku tanya ke pemanduku, mengapa begitu banyak? Dia hanya menjawab dengan mengangkat bahu.

Aku diperkenalkan oleh pemanduku. Dia mengatakan aku adalah wartawan yang akan menulis tentang HIV/AIDS. Satu-satu mereka menyalamiku yang masih kikuk.

“Awas jangan nulis macam-macam ya,” ancam seorang yang berbadan kecil berambut sebahu. Sepintas dia seperti wanita sungguhan.

Nggak Kak, saya cuma ingin dapat ceritanya saja,” jawabku. 

Wawancara pun dimulai. Aku minta tiga orang saja. Tapi yang lain tak mau pergi. Sambil duduk aku mewawancarai mereka. Ada yang duduk di hadapanku. Ada yang berdiri sambil berkacak pinggang. Ada yang hilir mudik jalan ke sana kemari.

Yang paling geli, ada yang ikut duduk di sebelahku. Dia mengganggu sepanjang wawancara. Kadang-kadang dia menggelitik leherku dari belakang. Bukan cuma geli. Aku juga takut.

Sepanjang wawancara aku tidak bisa tenang. Kalau terjadi apa-apa, mampuslah aku. Bisa-bisa besok halaman koran di Makassar penuh dengan berita berjudul ‘Wartawan Republika Tewas di Tangan Bencong di Karebosi’. Alamaak..

Wawancara dilakukan seperti ngobrol-ngobrol saja. Aku pun tak mengeluarkan catatan dan alat perekam. Benar-benar mengandalkan ingatanku.

Aku sungguh tak nyaman dengan situasi itu. Tapi aku merasa terbantu karena pemanduku adalah orang yang sangat dikenal mereka.

Wawancara tak berlangsung lama. Tapi sebelum mengakhiri obrolan itu aku menanyakan sesuatu yang sejak awal membuat aku ingin tahu.

“Maaf ya, pingin tahu aja. Di sini kan nggak ada tempat semacam pondok gitu. Lalu... Ehm.. Kalau kalian berhubungan badan, di mana ya?”

Pertanyaanku disambut gelak tawa.

“Ya.. Masnya nggak pengalaman. Kita di sini standing party,” jawab seorang yang berbadan besar.

“Hah standing party? Apa itu?” tanyaku polos.

Mereka tambah tertawa mendengar pertanyaanku.

Aku benar-benar tak tahu istilah itu. Sambil berbisik pemanduku menjelaskan bahwa standing party itu maksudnya berhubungan badan sambil berdiri. Oalah...Aku ikut tertawa ngakak, mengikuti mereka yang belum berhenti tertawa.

“Masnya mau coba sekarang?” tanya salah satu dari mereka sambil mendekatiku.

“Ayo Mas, gratis.”

Dia mencoba memegang tanganku. Reflek kutepis tangannya. Tentu saja aku ketakukan. Tapi dia malah tertawa geli sambil terus berusaha memegang tanganku. Yang lain memberi semangat sambil terus tertawa.

Nggaak… Nggaak…. Jangaaan.,” teriakku sambil berlari keluar lapangan. Mereka semua terus tertawa tak henti-hentinya.

Tips menggunakan pemandu liputan

* Gunakan pemandu untuk masuk ke lingkungan yang kita tak kenal atau berbahaya

* Usahakan menggunakan orang lokal

* Pastikan bahwa pemandu memahami lingkungan yang akan kita masuki

* Waspadai jika ada agenda tersendiri dari pemandu yang membelokkan arah liputan

* Rundingkan dari awal jika pemandu meminta pembayaran atas jasanya.

Disclaimer: Retizen bermakna Republika Netizen. Retizen adalah wadah bagi pembaca Republika.co.id untuk berkumpul dan berbagi informasi mengenai beragam hal. Republika melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda baik dalam dalam bentuk video, tulisan, maupun foto. Video, tulisan, dan foto yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim. Silakan kirimkan video, tulisan dan foto ke [email protected].
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement