Senin 12 Oct 2020 14:55 WIB

Hyundai Tarik Kembali 51 Ribu Unit Kona Electric

Recall disebabkan karena kemungkinan korstleting pada baterai.

Hyundai Kona Elektrik. Ilustrasi
Foto: Exxpress
Hyundai Kona Elektrik. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perusahaan otomotif asal Korea Selatan, Hyundai Motor Co melakukan penarikan kembali (recall) untuk mobil listriknya. Kona Electric ditarik di pasar global termasuk Amerika Utara, Eropa, dan China.

Dikutip dari Reuters, Senin (12/10), sebanyak 51 ribu unit Kona Electric ditarik kembali karena risiko kebakaran sel baterai. Penarikan tersebut sebesar tiga kali lipat dari recall sebelumnya.

Baca Juga

Penarikan kembali akan dilakukan setelah produsen mobil Korea Selatan itu mengumumkan rencana penarikan kembali sukarela untuk 25.564 Kona Electric di rumah pelanggan mulai 16 Oktober.

Hyundai mengatakan perusahaan sedang dalam tahap akhir mengajukan pemberitahuan penarikan kembali sukarela dengan NHTSA (Administrasi Keselamatan Lalu Lintas Jalan Raya Nasional) untuk Kona EV AS.

Hyundai akan menarik kembali 37.366 kendaraan dan 11.137 kendaraan masing-masing di Eropa dan Amerika Utara, menurut Kantor Berita Yonhap.

Kementerian Transportasi Korea Selatan mengatakan pekan lalu Hyundai akan secara sukarela menarik kembali Kona Electric-nya karena adanya kemungkinan korsleting. Hal ini disebabkan oleh kesalahan produksi sel baterai bertegangan tinggi dapat menimbulkan risiko kebakaran.

LG Chem Ltd, yang memasok baterai untuk Kona Electric, mengatakan minggu lalu sel baterai yang rusak bukanlah penyebab kebakaran di kendaraan. Penyebab pastinya belum ditentukan.

LG Chem mengatakan, eksperimen peragaan ulang yang dilakukan bersama dengan Hyundai tidak menyebabkan kebakaran. Kebakaran tidak dapat dikaitkan dengan sel baterai yang rusak.

Kona Electric yang ditarik kembali di Korea Selatan akan menjalani pembaruan perangkat lunak untuk semua model yang terpengaruh dan penggantian baterai model tertentu setelah inspeksi.

KB Investment & Securities mengatakan dalam sebuah laporan pada hari Senin bahwa hal itu dapat merugikan Hyundai sebanyak 600 miliar won (522,10 juta dolar AS). Hal ini jika mereka menawarkan penggantian baterai untuk hampir 77 ribu kendaraan yang terkena dampak yang diidentifikasi di seluruh dunia sejauh ini.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement