Jumat 09 Oct 2020 05:07 WIB

Anies Khawatir Muncul Klaster Covid dari Demo Tolak Ciptaker

Anies mengatakan kerumunan orang sangat berpotensi menularkan virus corona.

Rep: Flori Sidebang / Red: Bayu Hermawan
Pengunjuk rasa yang menolak UU Cipta Kerja atau Omnibus Law terlibat bentrokan dengan petugas kepolisian di kawasan Harmoni, Jakarta, Kamis (8/10).
Foto: Republika/Prayogi
Pengunjuk rasa yang menolak UU Cipta Kerja atau Omnibus Law terlibat bentrokan dengan petugas kepolisian di kawasan Harmoni, Jakarta, Kamis (8/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengaku cukup khawatir terjadinya klaster penularan Covid-19 dari aksi unjuk rasa menolak Undang-Undang Cipta Kerja. Anies mengatakan, kerumunan para pendemo itu sangat berisiko terhadap penularan virus corona.

"Sangat berisiko. Tadi saya sampaikan ini semua berisiko," kata Anies di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta Pusat, Kamis (9/10) malam.

Baca Juga

Anies pun mengaku cukup khawatir atas potensi penularan Covid-19 yang terjadi akibat kerumunan massa demonstrasi tersebut. Namun, dia belum dapat memastikan, apakah pihaknya akan melakukan upaya pelacakan (tracing) terhadap para pedemo yang terdiri dari berbagai elemen masyarakat.

"Nanti kita lihat kemudian (upaya tracing). Tapi yang jelas saya sangat khawatir soal potensi penularan akibat kerumunan," ujarnya.

Seperti diketahui, sejumlah elemen masyarakat, yakni mahasiswa dan buruh menggelar aksi demonstrasi penolakan terhadap pengesahan Undang-Undang Cipta Kerja oleh DPR RI di beberapa lokasi di Jakarta dan daerah lainnya di Indonesia. Aksi itu telah dilakukan sejak Senin (7/10).

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement