Rabu 07 Oct 2020 14:08 WIB

Politikus Prancis Bagikan Gambar Wilayah Turki Masuk Armenia

Langkah politikus Prancis itu menuai kecaman dari warganet.

Rep: Fergi Nadira/ Red: Teguh Firmansyah
Turki
Turki

REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Sebuah peta yang menunjukkan wilayah Turki di dalam perbatasan Armenia memantik kemarahan para pengguna media sosial. Gambar peta itu dibagikan oleh seorang politisi Prancis melalui Twitter-nya, Selasa (6/10) waktu setempat.

Seperti dilansir laman Daily Sabah, Presiden dewan regional Auvergne-Rhone-Alpes, Laurent Wauquiez berbagi foto dari sebuah acara di halaman Twitter-nya. Sebuah acara yang dia datangi itu bertujuan mengumpulkan bantuan medis untuk mendukung Armenia dalam perjuangannya melawan Azerbaijan atas wilayah Nagorno-Karabakh yang diduduki Armenia.

Baca Juga

Dalam salah satu foto tersebut yang dia unggah, terlihat peta yang digantung di dinding selama acara berlangsung. Peta itu menunjukkan bagian timur Turki dalam perbatasan Armenia.

Unggahan yang dibagikan oleh politisi Prancis itu dikritik oleh banyak pengguna media sosial. Wauquiez adalah seorang politikus Prancis yang menjabat sebagai presiden partai Republik. Pada 10 Desember 2017, Wauquiez terpilih sebagai presiden Partai Republik dengan selisih yang besar.

Namun pada 2 Juni 2019, seminggu setelah sayap kanan itu mendapatkan hasil terburuk dalam sejarah pemilu mereka di Eropa, Wauquiez mengumumkan pengunduran dirinya sebagai presiden partai.

Pertempuran di wilayah Nagorno-Karabakh dimulai pada 27 September ketika pasukan Armenia menargetkan pemukiman sipil Azerbaijan dan posisi militer, yang menyebabkan korban. Selama beberapa hari sejak konflik meletus, Tentara Armenia terus menembaki kota-kota Azerbaijan dan menargetkan warga sipil.

Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev dalam beberapa kesempatan mengumumkan bahwa dengan menahan agresi Armenia di wilayah Nagorno-Karabakh, tentara Azerbaijan telah membebaskan beberapa wilayah dari pendudukan Armenia. Banyak kekuatan dunia termasuk Rusia, Prancis dan AS telah mendesak gencatan senjata segera. Ankara, sementara itu, mendukung hak Baku untuk membela diri.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement