Selasa 06 Oct 2020 14:04 WIB

Alasan tidak Menyepelekan Cuci Tangan

Mencuci tangan terus dianjurkan untuk diterapkan selama pandemi.

Rep: Santi Sopia/ Red: Nora Azizah
Mencuci tangan terus dianjurkan untuk diterapkan selama pandemi (Foto: ilustrasi mencuci tangan)
Foto: topnews.in
Mencuci tangan terus dianjurkan untuk diterapkan selama pandemi (Foto: ilustrasi mencuci tangan)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) terus merekomendasikan penggunaan antiseptik berbasis alkohol dengan kandungan alkohol 60 hingga 95 persen. Kemudian, mencuci tangan secara menyeluruh dengan sabun dan air setidaknya selama 20 detik.

Namun, masih ada sebagian orang yang kerap menyepelekan pentingnya mencuci tangan secara berkala selama pandemi. Sebenarnya, mengapa cuci tangan terus dianjurkan selama pandemi?

Baca Juga

Laman reuters melaporkan, Selasa (6/10), dalam studi baru yang diterbitkan di Clinical Infectious Diseases, kebersihan tangan yang benar penting untuk mencegah penyebaran infeksi SARS-CoV-2 ini. Pasalnya, penularan Covid-19 sebagian besar terjadi melalui aerosol dan tetesan.

Dalam penelitian yang ada, virus Covid-19 diketahui dapat menempel di permukaan yang dapat disentuh. Hal ini yang membuat protokol kesehatan harus menerapkan disinfektasi maupun mencuci tangan dengan sabun.

Studi ini juga menunjukkan bahwa virus bisa bertahan berjam-jam di kulit manusia. Penelitian ini melakukan percobaan laboratorium menggunakan kulit mayat yang seharusnya digunakan untuk cangkok kulit.

Virus influenza A diketahui bertahan kurang dari dua jam di kulit manusia, sementara virus corona jenis baru bisa bertahan selama lebih dari sembilan jam. Namun, keduanya bisa dinonaktifkan dalam waktu 15 detik dengan mencuci tangan, atau menggunakan pembersih tangan yang mengandung alkohol hingga 80 persen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement