Jumat 02 Oct 2020 06:01 WIB

DPRD Kota Yogyakarta: Edukasi Protokol Kesehatan Penting

Masih banyak masyarakat yang abai dalam menjalankan protokol kesehatan.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Andi Nur Aminah
Abdi dalam menggunakan masker berjalan di dalam komplek Keraton Yogyakarta, Mengunjungi Keraton Yogyakarta kini menggunakan protokol baru yakni protokol kesehatan Covid-19. Seperti wajib menggunakan masker, mencuci tangan sebelum masuk, serta didampingi abdi dalem sebagai pemandu wisata. (ilustrasi)
Foto: Wihdan Hidayat / Republika
Abdi dalam menggunakan masker berjalan di dalam komplek Keraton Yogyakarta, Mengunjungi Keraton Yogyakarta kini menggunakan protokol baru yakni protokol kesehatan Covid-19. Seperti wajib menggunakan masker, mencuci tangan sebelum masuk, serta didampingi abdi dalem sebagai pemandu wisata. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Anggota Komisi A DPRD Kota Yogyakarta, Triyono Hari Kuncoro mengatakan, edukasi terkait protokol kesehatan harus ditingkatkan di Kota Yogyakarta. Menurutnya, Pemkot Yogyakarta belum maksimal melakukan edukasi.

"Sekarang edukasi protokol kesehatan masih kurang," kata Kuncoro saat mengunjungi Kantor Republika Perwakilan Yogyakarta, Kamis (1/10).

Baca Juga

Menurutnya, edukasi dapat meningkatkan kesadaran masyarakat untuk lebih disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan. Walaupun begitu, saat ini Pemkot Yogyakarta sendiri telah memberlakukan sanksi bagi pelanggar protokol kesehatan.

"Jangan orang itu pakai masker karena takut dihukum. Tapi pakai masker karena punya kesadaran bahwa bukan hanya untuk kepentingan kita, tapi orang banyak," ujarnya.

Kuncoro menyebut, masih banyak masyarakat yang abai dalam menjalankan protokol kesehatan. Buktinya, banyak masyarakat yang kedapatan melanggar dalam operasi penegakan protokol kesehatan yang dilakukan Pemkot Yogyakarta.

Untuk itu, kata Kuncoro, edukasi harus lebih ditingkatkan di Kota Yogyakarta. Sebab, kurangnya edukasi dapat menyebabkan semakin banyak masyarakat yang abai dalam menjalankan protokol kesehatan.

Hal ini tentunya juga dapat mengakibatkan penyebaran Covid-19 yang semakin luas di Kota Yogyakarta. Terlebih, sejak Agustus 2020 lalu, kasus baru positif Covid-19 melonjak.

"Mengkhawatirkan itu bagi orang yang tidak paham. Semakin banyak yang paham, semakin mudah menjaga dan mengubahnya (perilaku untuk biasa dalam menjalankan protokol kesehatan, Red)," jelasnya.

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement