Jumat 25 Sep 2020 10:15 WIB

Rupiah Berpeluang Menguat Seiring Stimulus AS

Sentimen penguatan dolar AS terlihat berkurang setelah pasar mulai kembali ke saham.

 Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Jumat (25/9) berpotensi menguat.
Foto: Antara/Reno Esnir
Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Jumat (25/9) berpotensi menguat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Jumat (25/9) berpotensi menguat. Hal ini seiring perkembangan paket stimulus lanjutan oleh pemerintah AS.

Pada pukul 9.45 WIB rupiah masih melemah 7 poin atau 0,05 persen menjadi Rp 14.897 per dolar AS dari sebelumnya Rp 14.890 per dolar AS.

Baca Juga

"Sentimen penguatan dolar AS terlihat berkurang pagi ini setelah pasar mulai kembali masuk ke bursa saham AS yang mendorong kenaikan indeks saham AS semalam," kata Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures Ariston Tjendra di Jakarta, Jumat.

Pagi ini indeks saham Asia juga terlihat bergerak menguat mengikuti sentimen tersebut. Menurut Ariston, hal itu bisa membantu penguatan nilai tukar regional termasuk rupiah terhadap dolar AS.

Dari AS, berita terbaru menyebutkan Partai Demokrat bersiap mengajukan proposal stimulus sebesar 2,4 triliun dolar AS untuk dinegosiasikan dengan rivalnya. "Paket stimulus fiskal kedua AS ini sangat ditunggu pasar dan menjadi berita positif, karena banyak ekonom mengatakan pemulihan ekonomi AS akan terganggu bila tidak ada stimulus lagi karena kondisi pandemi masih berlangsung," ujar Ariston.

Ariston memperkirakan hari ini rupiah bergerak di kisaran Rp 14.750 per dolar AS hingga Rp 14.900 per dolar AS. Pada Kamis (24/9) kemarin rupiah ditutup melemah 75 poin atau 0,51 persen menjadi Rp 14.890 per dolar AS dari sebelumnya Rp 14.815 per dolar AS.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement