Selasa 22 Sep 2020 21:25 WIB

Layanan Kesehatan Digital Tekan Risiko Penularan Covid-19

Layanan kesehatan digital semakin banyak digunakan warga DKI Jakarta.

Stetoskop dokter. Layanan kesehatan daring membuat mobilitas masyarakat berkurang di tengah pandemi Covid-19.
Foto: Republika/Prayogi
Stetoskop dokter. Layanan kesehatan daring membuat mobilitas masyarakat berkurang di tengah pandemi Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Layanan kesehatan digital membantu menekan tingkat infeksi Covid-19. Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Pengendalian Kependudukan dan Permukiman, Suharti, berharap layanan kesehatan digital membuat mobilitas masyarakat berkurang, sehingga risiko penularan virus corona di DKI Jakarta pun terus menurun.

"Ini sangat membantu warga DKI Jakarta untuk bisa mengakses layanan kesehatan tanpa harus pergi meninggalkan rumah," kata Suharti dalam konferensi pers daring, Selasa.

Baca Juga

Suharti mengatakan, upaya menanggulangi pandemi Covid-19 membutuhkan kerja sama dari berbagai pihak, bukan cuma pemerintah provinsi DKI Jakarta yang berperan penting. Pihak-pihak lain seperti pelaku di bidang kesehatan perlu terlibat dibarengi dengan dukungan masyarakat untuk mematuhi segala protokol kesehatan.

"Kami mengundang semua pihak untuk terus berkolaborasi dengan DKI Jakarta," kata dia.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Widyastuti, juga menyambut baik layanan kesehatan digital yang membuat masyarakat bisa berkonsultasi dengan dokter dari mana saja. Ia menyebut, teknologi bisa mempermudah akses di bidang kesehatan.

Widyastuti mengingatkan masyarakat untuk terus mematuhi protokol kesehatan, seperti mencuci tangan secara teratur, memakai masker dan menjaga jarak dengan orang lain untuk menekan risiko penyebaran virus corona.

Layanan telemedicine alias konsultasi kesehatan jarak jauh semakin digemari di tengah pandemi yang membuat ruang gerak terbatas. Danu Wicaksana, Managing Director Good Doctor Technology Indonesia, mengatakan, jumlah konsultasi kesehatan jarak jauh melonjak drastis setelah pandemi.

Pada Maret 2020, kenaikannya hingga sepuluh kali lipat. Angka ini sempat turun pada Juni, lalu meningkat lagi mulai Agustus.

"Dalam sehari, konsultasi bisa lebih dari 10.000 se-Indonesia," kata Danu.

Sekitar sepertiga permintaan konsultasi berasal dari pengguna di DKI Jakarta. Gejala yang ditanyakan bervariasi, mulai dari kesehatan umum hingga khusus seperti kesehatan kulit, anak, juga ibu hamil.

Pemerintah provinsi DKI Jakarta dan Good Doctor meluncurkan program "PSBB OK!" atau "Promo Special BeBas Ongkos Kirim!" yang ditujukan bagi masyarakat DKI, sehingga dapat tetap tinggal di rumah untuk mendapatkan produk kesehatan yang dibutuhkan. Bekerja sama dengan 550 apotek di DKI Jakarta selama satu bulan, pengguna bisa membeli obat-obatan tanpa ongkos kirim.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement