Selasa 22 Sep 2020 17:25 WIB

Klaster RS Saat Ini Penyumbang Terbanyak Kasus Covid di DKI

Per 4 Juni-12 September, 24.400 pasien Covid-19 berasal dari klaster rumah sakit.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Andri Saubani
Tenaga kesehatan memeriksa ambulans di Rumah Sakit Darurat Penanganan COVID-19, Wisma Atlet Kemayoran, di Jakarta.
Foto: Rivan Awal Lingga/ANTARA FOTO
Tenaga kesehatan memeriksa ambulans di Rumah Sakit Darurat Penanganan COVID-19, Wisma Atlet Kemayoran, di Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Juru Bicara Pemerintah Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menyebut, rumah sakit menjadi klaster penyumbang tertinggi kasus Covid-19 di DKI Jakarta per 4 Juni-12 September. Sebanyak 24.400 pasien Covid-19 pun ditemukan berasal dari klaster rumah sakit.

“Klaster yang menyumbangkan angka kasus Covid terbanyak ialah dari rumah sakit, komunitas, dan perkantoran. Di rumah sakit totalnya ada 24.400 pasien, komunitas ada 15.133 pasien, perkantoran ada 3194 karyawan, ABK/PMI ada 1.641, di pasar 622 orang, puskesmas 220 pasien,” jelas Wiku saat konferensi pers di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (22/9).

Baca Juga

Wiku mengatakan, penerapan protokol kesehatan selama ini tak dilakukan dengan baik dan benar. Hal ini ditunjukan dengan adanya kenaikan jumlah temuan kasus dari klaster perkantoran, pabrik, maupun kasus positif dari beberapa pejabat negara.

Karena itu, ia meminta agar pemerintah melakukan evaluasi penerapan protokol kesehatan di seluruh tempat agar penularan yang lebih luas dapat ditekan. Wiku juga mendorong agar perkantoran melakukan keterbukaan informasi terkait temuan kasus Covid-19 sehingga dapat segera dilakukan pelacakan kasus.

“Keterbukaan informasi harus diapresiasi, dan kemudian dilakukan tracing dengan baik agar kita bisa deteksi dan hentikan penularan dari satu orang ke orang lain,” ujarnya.

Ia menilai, langkah keterbukaan informasi ini telah dilakukan oleh instansi pemerintahan dengan menghentikan aktivitas sementara, baik di kantor kementerian atau pemerintah provinsi.

“Untuk itu kami mohon agar swasta dan pabrik benar-benar dapat melakukan hal yang sama seperti kantor kementerian dan provinsi. Dengan melakukan testing, tracing, dan pelaporan klaster dan jangan merasa malu kalau ada yang positif,” kata Wiku.

Pada hari ini, ada penambahan kasus konfirmasi positif Covid-19 sebanyak 4.071 orang dalam satu hari terakhir. Angka ini semakin mengukuhkan tren kasus harian yang semakin menanjak naik.

Penambahan kasus di level 2.000-an orang per hari pertama kali tercatat pada awal Juli lalu. Butuh waktu hampir dua bulan, hingga akhir Agustus untuk menyentuh angka kasus baru 3.000-an orang per haru.

Namun kini, tak sampai sebulan, Indonesia bahkan sudah tiga kali mencatatkan penambahan kasus baru di atas 4.000 orang per hari. Ketiganya dilaporkan pada Sabtu (19/9), Senin (21/9), dan Selasa (22/9). Jeda yang terjadi pada Ahad (20/9) pun sebenarnya mencatatkan kasus baru nyaris 4.000 orang, yakni 3.989 kasus dalam sehari.

Dari penambahan kasus hari ini DKI Jakarta tetap menyumbangkan angka tertinggi yakni 1.236 kasus baru. Menyusul kemudian Jawa Barat dengan 575 kasus baru, Jawa Timur dengan 341 kasus, Riau dengan 253 kasus, dan Jawa Tengah dengan 228 kasus baru.

photo
Provinsi Prioritas Penanganan Covid-19 - (Republika)

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement