Selasa 22 Sep 2020 19:25 WIB

Ini Buah Indonesia yang Paling Banyak Diekspor ke UEA

Buah menjadi komoditas yang mendominasi ekspor produk hortikultura ke UEA.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Nidia Zuraya
Produk Hortikultura (Ilustrasi)
Foto: infopublik.org
Produk Hortikultura (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah mulai menggencarkan ekspor produk buah ke sejumlah negara di tengah pandemi Covid-19. Salah satu pasar yang paling potensial yakni ke kawasan Uni Emirat Arab (UEA).

Sekretaris Direktorat Jenderal Hortikultura, Kementerian Pertanian, Retno Sri Hartati, mengatakan, saat ini sudah terdapat sejumlah komoditas buah tropis asal Indonesia yang rutin diekspor ke UEA. Buah, kata dia, juga menjadi komoditas yang mendominasi ekspor produk hortikultura ke kawasan tersebut.

Baca Juga

Ia menyampaikan, produk buah yang paling banyak diekspor ke UAE saat ini yakni komoditas nanas. Sepanjang 2019, total volume ekspor nanas ke negara itu mencapai 12,5 ribu ton dengan nilai 7,8 juta dolar AS. Selanjutnya diikuti oleh Pisang sebanyak 1.281 ton senilai 755 ribu dolar AS.

Posisi ketiga terbesar diduduki oleh manggis sebanyak 562 ton senilai 561 ribu dolar AS, kemudian mangga 177 ton dengan nilai 274 ribu dolar AS dan rambutan 155 ton senilai 134 ribu dolar AS.

"Ekspor produk hortikultura ke UAE didominasi oleh produk buah segar maupun olahan. Pada 2018, produk impor produk hortikultura UAE juga didominasi oleh buah sebesar 67 persen," kata Retno dalam sebuah webinar yang diselenggarakan Kementerian Luar Negeri, Selasa (22/9).

Kendati demikian, ia mengakui, Indonesia bukanlah eksportir terbesar buah ke UAE. Saat ini, Indonesia baru menduduki peringkat ke-19 eksportir buah ke UAE dengan pangsa pasar sekitar 1,4 persen dari total buah yang diimpor UAE.

Peringkat pertama diduduki oleh Amerika Serikat, lalu diikuti India, Afrika Selatan, Iran, dan Filipina. Meski demikian, Retno mengatakan, potensi peningkatan ekspor masih terbuka bagi Indonesia. "Ini tantangan untuk bisa bersaing karena pangsa pasar bagi Indonesia relatif sangat kecil," ujarnya.

Sementara itu, Konsulat Jenderal RI Dubai, Ridwan Hassan, menambahkan, Dubai sebagai salah satu emirat di UAE yang menjadi pusat perdagangan amat penting bagi pasar ekspor. Sebab, selain sebagai destinasi akhir ekspor produk, juga menjadi hub untuk re-ekspor, tak terkecuali bagi produk buah dan sayur.

Ia menjelaskan, dari segi prospek kawasan ini amat potensial karena wilayahnya yang didominasi padang pasir sehingga mau tidak mau perlu mengimpor buah-buahan. Adapun dari segi penduduk, etnis emirat hanya 11,6 persen dari total penduduknya sebanyak 9,8 juta jiwa.

Mayoritas penduduk UAE didominasi oleh ekspatriat. Di mana, etnis India yang paling banyak yakni hingga 38,2 persen. Sisanya, Mesir 10,2 persen, Bangladesh 9,5 persen, Pakistan 9,4 persen, dan Filipina 6,1 persen.

"Karena itu, produk-produk buah dan sayur yang paling mereka sukai relatif sama dengan buah dan sayuran yang kita punya," kata Ridwan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement