Selasa 22 Sep 2020 13:07 WIB

Pelabuhan Patimban Segera Layani Ekspor Otomotif

Kapasitas awal Pelabuhan Patimban adalah 7,5 juta TEUs.

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Nidia Zuraya
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (kiri) meninjau proyek pembangunan Pelabuhan Patimban di Desa Patimban, Subang, Jawa Barat, Rabu (09/01/2019).
Foto: Antara/M Ibnu Chazar
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (kiri) meninjau proyek pembangunan Pelabuhan Patimban di Desa Patimban, Subang, Jawa Barat, Rabu (09/01/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Proyek pembangunan tahap I Pelabuhan Patimban di Subang, Jawa Barat ditargetkan rampung sebelum akhir tahun. Pelabuhan yang fungsinya akan menopang Tanjung Priok ini, sesuai rencana, bisa beroperasi pada November-Desember 2020.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebutkan, kapasitas awal Pelabuhan Patimban adalah 7,5 juta TEUs dan bisa dilipatgandakan pada pembangunan tahap selanjutnya. Sebagai tahap awal, sasaran komoditas ekspor yang akan dilayani di Patimban adalah produk otomotif.

Baca Juga

Hal ini sejalan dengan lokasi pabrikan otomotif besar yang berada di Kabupaten Bekasi, Karawang, dan Purwakarta. Lokasi pabrik otomotif tersebut memang lebih dekat dengan Patimban ketimbang Tanjung Priok di Jakarta Utara.

"Ekspor itu targetnya kita akan tingkatkan terus. Sedangkan produksi otomotif bisa meningkat sampai 2 juta di tahun 2025," kata Airlangga dalam keterangan pers usai rapat terbatas dengan Presiden Jokowi, Selasa (22/9).

Pemerintah sendiri memproyeksikan, Pelabuhan Patimban nantinya bisa melayani ekspor untuk 30-40 persen produk otomotif yang dirakit di pabrikan lokal. Dengan asumsi kapasitas produksi otomotif mencapai 2 juta unit per tahun, maka Patimban bisa melayani ekspor setidaknya 700.000 sampai 800.000 unit kendaraan.

"Ada Hyundai sedang investasi dengan kapasitas produksinya, 50 persen untuk ekspor sehingga tentu sangat tepat waktu pelabuhan," kata Airlangga.

Pemerintah juga terus mengebut pembangunan Pelabuhan Patimban tahap II yang akan dilengkapi dengan fasilitas bongkar muat kontainer. Airlangga menyadari bahwa di kawasan Bekasi, Karawang, dan Purwakarta cukup banyak pabrik-pabrik nonotomotif yang membutuhkan fasilitas kontainer di pelabuhan.

"Sehingga tentunya ada pelabuhan kontainer yang akan selesai di tahap berikutnya akan membantu ekspor kita. Sehingga kita di utara di koridor utara ada pelabuhan Tanjung Priok, Patimban, dan Tanjung Perak yang besar," katanya.

Sebelumnya dalam rapat terbatas, Presiden Jokowi menekankan percepatan pembangunan Pelabuhan Patimban sebagai komplemen dari Pelabuhan Tanjung Priok. Menurutnya, nantinya akan ada segitiga pusat pertumbuhan ekonomi di Jawa Barat yang terdiri dari Pelabuhan Patimban, Bandara Kertajati, dan pusat industri di Bekasi-Karawang-Purwakarta (Bekapur).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement