Rabu 16 Sep 2020 22:45 WIB

RSUP Adam Malik Medan Tambah 33 Ruang Isolasi Covid-19

RSUP Adam Malik Medan kini memiliki memiliki 98 ruang isolasi khusus pasien Covid-19.

RSUP Adam Malik Medan Tambah 33 Ruang Isolasi Covid-19. Petugas medis membawa seorang Pasien Dalam Pengawasan (PDP) terduga Covid-19 di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) H Adam Malik Medan, Sumatra Utara.
Foto: Antara/Septianda Perdana
RSUP Adam Malik Medan Tambah 33 Ruang Isolasi Covid-19. Petugas medis membawa seorang Pasien Dalam Pengawasan (PDP) terduga Covid-19 di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) H Adam Malik Medan, Sumatra Utara.

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Haji Adam Malik Medan kembali melakukan penambahan ruang isolasi pasien Covid-19. "Penambahan ruang isolasi untuk pasien Covid-19 sebanyak 33 ruangan," kata Direktur Utama (Dirut) RSUP Adam Malik Zainal Safri kepada wartawan, Rabu (16/9).

Dengan penambahan ini, maka rumah sakit milik Kementerian Kesehatan (Kemenkes) tersebut telah memiliki 98 ruang isolasi khusus untuk pasien sedang dan berat penderita Covid-19. "Kami dulu awalnya ada 11 ruangan, setelah kita evaluasi sekarang ada 65. Namun, karena situasi memang lebih sering penuh, maka dilakukan rapat direksi untuk menambah sebanyak 33 ruangan," katanya.

Baca Juga

Penambahan ruangan isolasi ini dilakukan dengan tetap memperhatikan zona di lingkungan rumah sakit tersebut. Hal ini dilakukan, agar tidak terjadi percampuran terutama antara pasien Covid-19 dan non-Covid-19. "Rencananya, awal bulan ini ruangannya sudah bisa dipakai," ujarnya.

Ia mengatakan, ke-33 ruang isolasi baru itu hanya memakai ruangan lama yang sebelumnya sudah ada dan tinggal didesain ulang, seperti melakukan penyekatan pada alurnya, kemudian ditambah hepa filter dan kipas exhaust. "Sehingga standar minimalnya bisa terpenuhi," katanya.

Mengenai alat tes usap (swab test), Zainal mengatakan RSUP Adam Malik saat telah memiliki dua alat. Hanya saja, satu alat kurang produktif sehingga akhir bulan ini rencananya akan dilakukan pembelian satu alat usap kembali.

"Rata-rata yang bisa kita kerjakan dari satu alat sekitar 190 (sample swab). Untuk pasien Covid-19 dalam kondisi berat, prevalensinya 40-50 persen, karena kami (rumah sakit) rujukan," katanya.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement