Selasa 15 Sep 2020 06:06 WIB

5 Kampus Gagas Pertukaran Mahasiswa Nasional

Pertukaran mahasiswa nasional dinilai penting untuk merajut kebinekaan.

Rep: Inas Widyanuratikah/ Red: Dwi Murdaningsih
Kampus Merdeka.
Foto: ilustrasi
Kampus Merdeka.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Universitas Hasanuddin bersama empat Perguruan Tinggi Negeri (PTN) di Indonesia melaunching konsorsium Merdeka Belajar Kampus Merdeka. Launching konsorsium berlangsung pukul 09.00 WITA secara virtual melalui aplikasi zoom meeting, Senin (14/9).

Konsorsium yang melibatkan Fakultas Teknik dari 5 PTN di Indonesia yakni Universitas Hasanuddin, Universitas Udayana, Universitas Brawijaya, Universitas Sumatera Utara, dan Universitas Mulawarman merupakan bentuk komitmen untuk mendukung konsep merdeka belajar dan kampus merdeka. Kerjasama ini nantinya dilakukan dengan peningkatan pertukaran pelajar nasional secara sistematis dan massif.

Baca Juga

Seluruh pimpinan unversitas yang tergabung dalam konsorsium tersebut menyambut baik dan mendukung kolaborasi yang dilakukan. Konsorsium ini diharapkan menjadi instrumen penguat dan landasan dalam menerapkan merdeka belajar kampus merdeka di Indonesia khususnya bidang keteknikan.

Rektor Unhas, Dwia Aries Tina Pulubuhu, dalam sambutannya menyambut baik inisiatif ini untuk berkomitmen mensukseskan merdeka belajar kampus merdeka. Menurutnya, memang dibutuhkan kerja sama dari berbagai pihak agar output dari konsep merdeka belajar sesuai dengan apa yang menjadi harapan bersama.

"Semoga kerja sama ini bisa semakin meluas. Tidak hanya untuk Fakultas Teknik, tapi bisa menjadi contoh bagi fakultas lainnya dalam mengembangkan konsep merdeka belajar," jelas Dwia, dalam keterangannya, Senin (14/9).

Pada kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Nizam mengapresiasi kolaborasi luar biasa dari Universitas yang terlibat. Menurut dia, banyak perguruan tinggi yang melakukan pertukaran pelajar berskala internasional. Sementara, dalam negeri masih belum dilakukan secara intensif. Padahal, hal ini menjadi penting dalam merajut kebhinekaan Indonesia melalui mahasiswa.

"Dengan adanya kerjasama ini, Perguruan Tinggi akan semakin solid dan menghasilkan SDM unggul, menjadi inisiator pertukaran pelajar mahasiswa, merajut kebhinekaan dan dalam waktu bersamaan meningkatkan kemajuan bangsa dan negara. Kita berharap ini bisa menular ke bidang lainnya," kata Nizam.

Penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dari 5 PTN di Indonesia menandai kerjasama tersebut. Kedepannya, diharapkan tidak hanya Fakultas Teknik, namun fakultas lainnya bisa terlibat dalam mensukseskan program merdeka belajar kampus merdeka.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement