Ahad 13 Sep 2020 23:19 WIB

Covid-19 Melonjak, Fasilitas Publik di Denpasar Ditutup Lagi

Pemkot Denpasar tutup kembali fasilitas publik akibat lonjakan Covid-19

Covid-19 (ilustrasi).
Foto: www.freepik.com
Covid-19 (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Pemerintah Kota (Pemkot) Denpasar, Bali memutuskan untuk kembali menutup sementara fasilitas publik, yakni Lapangan Lumintang, Taman Kota, dan Lapangan Puputan Badung. Hal itu seiring meningkatnya klaster pandemi Covid-19 di kota setempat.

"Meningkatnya intensitas penyebaran kasus Covid-19 di Denpasar, sehingga fasilitas umum yang menyebabnya terjadi kerumunan massa untuk sementara ditutup lagi," kata Juru Bicara Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kota Denpasar I Dewa Gede Rai di Denpasar, Ahad (13/9).

Baca Juga

Ia mengatakan langkah yang diambil Pemkot Denpasar itu karena sebagai upaya mencegah terjadinya klaster fasilitas publik pandemi Covid-19.

I Dewa Gede Rai menjelaskan penularan yang semakin meningkat terjadi sejak diterapkan adaptasi kebiasaan baru beberapa pekan belakangan ini.Tak hanya di Kota Denpasar, katanya, hampir sebagian besar daerah mengalami lonjakan kasus Covid-19.

"Kasus Covid-19 mengalami lonjakan, untuk itu kita harus lebih disiplin menerapkan protokol kesehatan, dan untuk sementara waktu, tiga fasilitas publik, yakni Lapangan Lumintang, Lapangan Puputan Badung, dan Taman Kota Lumintang ditutup kembali guna mengurangi kerumunan dan keramaian," ujarnya.

Dewa Rai mengatakan penutupan tiga fasilitas publik itu, hingga batas waktu yang tidak ditentukan. Hal itu sembari menunggu evaluasi penanganan dan rekomendasi dari GTPP Covid-19. "Saat ini kasus penyebaran Covid-19 di Kota Denpasar mengalami peningkatan, mohon agar masyarakat untuk sementara tidak datang ke tiga tempat tersebut, baik untuk berolahraga maupun berekreasi, masyarakat diimbau untuk berolah raga di rumah saja, dan masyarakat agar bisa memaklumi demi kebaikan dan kesehatan kita bersama," ujarnya.

Dewa Rai yang juga Kabag Humas dan Protokol Kota Denpasar itu, menambahkan Pemkot Denpasar terus berkomitmen untuk mendukung bergeraknya perekonomian masyarakat di masa pandemi Covid-19 sehingga fasilitas publik yang memungkinkan untuk penerapan disiplin protokol kesehatan masih tetap dibuka. Ia mengatakan tidak semuanya ditutup, melainkan yang memiliki resiko tinggi penularan yang tidak terkendali.

"Sejauh ini lapangan dan taman kota ramai dikunjungi hingga larut malam, sehingga dikhawatirkan menjadi klaster baru akibat tidak terkendalinya kerumunan masyarakat, jadi kami berharap masyarakat dapat memaklumi, dan semoga Covid-19 segera tertangani dengan baik," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement