REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gedung Parlemen Victoria, Australia, ditutup lantaran seorang petugas keamanan dinyatakan positif terpapar Covid-19. Akibatnya, gedung tersebut dan area di sekitarnya ditutup serta dilakukan penyemprotan disinfektan selama beberapa hari ke depan.
"Akibatnya, kami menutup akses ke Gedung Parlemen dan halamannya sampai pemberitahuan lebih lanjut sementara pembersihan mendalam di area terkait dilakukan," kata Perdana Menteri Victoria, Daniel Andrews dalam sebuah pernyataan seperti dikutip dari laman ABC, Ahad (13/9).
Petugas keamanan gedung itu menambah daftar negara bagian Victoria yang mencatata terdapat 41 kasus baru Covid-19 dan tujuh kematian, sejak kemarin, Sabtu (12/9). Enam di antaranya merupakan pasien lanjut usia (lansia). Hal ini membuat jumlah kematian di negara bagian itu menjadi 723 kasus.
Andrews mengatakan, ada sebanyaj 17.396 tes virus korona yang diproses sejak kemarin dan sekitar 90 persen dari hasil tes diterima dalam waktu 24 jam. Keadaan bencana dan darurat Victoria saat ini pun akan diperpanjang selama empat pekan, mulai besok, Senin (14/9).
Rata-rata kasus harian baru di Melbourne selama 14 hari telah turun menjadi 56,9 persen. Sedangkan di wilayah Victoria berada di 4,1 persen. Andrews menuturkan, wilayah Victoria berada di jalur yang tepat untuk memungkinan membuka bar dan restoran untuk pengunjung di luar ruangan dalam pekan ini.
"Tampaknya mungkin, tetapi sekali lagi kami harus menunggu dan melihat angka beberapa hari ke depan, tetapi tampaknya hanya dalam waktu beberapa hari, kawasan Victoria akan dapat mengambil langkah lain yang berhubungan langsung dengan pub, restoran, kafe," papar dia.
Di wilayah Victoria akan mengizinkan lima orang dari dua keluarga yang berbeda dapat berkumpul di luar rumah, kolam renang, serta taman bermain setelah dibuka kembali.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
