REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jenama mewah Louis Vuitton ingin fashionista bisa melindungi diri dari virus corona dengan penuh gaya. Rumah mode itu meluncurkan pelindung wajah plastik yang dicap dengan cetakan LV khasnya seharga 961 dolar AS (sekitar Rp 14 juta).
Mode yang dibuat untuk mengekang paparan kontaminan potensial itu menggunakan bahan plastik keras yang bisa digeser ke atas seperti kaca helm serta dihiasi tali kepala elastis LV monogram. Face shield itu bisa berubah dari gelap ke terang, tergantung pada tingkat pencahayaan lingkungan sekitar.
Dilansir Fox News pada Sabtu (12/9), tak butuh waktu lama bagi masker wajah dan alat pelindung diri (APD) lain menjadi fashion statement dan simbol status, ketika virus corona menyebar pada Maret lalu. LV hanyalah salah satu desainer terbaru yang menggunakan APD, kemudian menjadikannya barang mewah.
Label Italia Fendi juga menjual masker wajah antipolusi yang telah dikenakan para bintang, seperti Bella Hadid. Sementara Gucci memulai debutnya dengan cetakan monogram serupa.
Burberry pada Agustus mengatakan mulai menjual masker wajah seharga 120 dolar AS (sekitar Rp 1,8 juta) dalam cetakan khas kotak-kotaknya. Burberry menyumbangkan 20 persen dari harga masker untuk bantuan mengatasi virus corona.
Seorang pria di India bahkan membuat masker khusus dari emas seharga 4.000 dolar AS (sekitar Rp 60 juta). Louis Vuitton, Gucci, Armani, dan sejumlah desainer seperti Christian Siriano mulai membuat APD pada awal pandemi pada Maret dan April di tengah kekurangan pasokan di seluruh negeri.
Masker wajah memberikan cara yang aman mengekang potensi penyebaran Covid-19. Sementara itu, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS mengatakan pelindung wajah (face shield) keefektifannya belum diketahui hingga saat ini.
Face shield dapat digunakan bersamaan dengan masker. Pelindung wajah LV mulai dijual pada 30 Oktober di merek ritel tertentu, sebagai bagian dari Cruise Collection 2021 rumah mode Prancis.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
