Sabtu 12 Sep 2020 01:44 WIB

Konsep Unik Sivia Azizah Tulis Lirik Lagu

Sivia Azizah menulis lirik lagu dalam bahasa Inggris terlebih dulu.

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Nora Azizah
Musisi Sivia Azizah meluncurkan album debut Love Spells, Jumat (11/9).
Foto: Dok Sivia Music
Musisi Sivia Azizah meluncurkan album debut Love Spells, Jumat (11/9).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Semua lagu Sivia dalam album perdananya, Love Spells, memiliki judul berbahasa Inggris. Namun, liriknya sepenuhnya menggunakan bahasa Indonesia. Penyanyi 23 tahun itu punya alasan tersendiri dengan konsep unik yang dia hadirkan.

"Setap lagu yang aku bikin, aku tulis versi bahasa Inggris dulu, karena itu semua judulnya pakai bahasa Inggris. Tapi kalau diperhatikan, hampir semua lirik sama judulnya sama sekali nggak nyambung," kata Sivia pada konferensi pers virtual yang disimak di Jakarta, Jumat (11/9).

Baca Juga

Dia mencontohkan lagu "New York", yang liriknya sama sekali tidak membahas kota di Amerika Serikat tersebut. Begitu pula tembang "Love Jokes", "Old Love", "Ego", dan lagu lainnya. Sivia sengaja memilih judul-judul itu sebagai kiasan yang mewakili rasa pada setiap tembang.

Mantan personel Blink itu mengajak para pendengar lagu-lagunya untuk benar-benar menyimak lirik yang dia tulis. Bukan sekadar menikmati alunan nada, namun menyadari pesan apa yang sebenarnya tersirat. Itu juga menjadi cara Sivia untuk memperkenalkan karya.

Sivia bercerita, "Storm" adalah lagu pertama yang dia ciptakan dan hanya butuh waktu 15 menit. Semula, Sivia tidak pernah terbayang bisa menggubah lirik lagu. Pandangan itu berubah setelah dia melewati satu kejadian yang membuatnya merasa campur aduk.

Rasa kecewa, marah, sedih, dan berbagai emosi lain bergejolak. Dia curhat kepada diri sendiri, menuliskan narasi di ponselnya. Setelah lega dan membaca curhatannya, Sivia merasa itu bisa dijadikan lirik lagu. Dia lantas berkonsultasi dengan kawan baiknya, penulis Marchella FP.

Menurut Marchella, lirik itu tidak memerlukan revisi. Sivia pun nekat menyampaikannya ke produser untuk kemudian diubah menjadi lagu. Pada setiap lagunya, Sivia menyumbangkan lirik dan melodi, yang oleh produser diolah dan disempurnakan menjadi deretan lagu. 

"Mungkin karena aku tahu notasi jadi mempermudah komunikasi dengan produser. Dari awal enggak tangan kosong, enggak cuma bawa lirik, tapi per bagian sudah detail. Seperti mana bagian chorus, ada sound ini, mood-nya gini," tutur Sivia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement