Jumat 11 Sep 2020 14:47 WIB

Menjadi Amil Solutif

Masih banyak kelemahan dalam pengelolaan zakat saat ini.

Nana Sudiana, Sekjend FOZ & Direksi IZI
Foto:

Di tengah dukungan yang semakin luas dari masyarakat terhadap isu-isu keislaman, mulai dari soal fashion, makanan halal, wisata dan hotel halal, serta perbankan syariah. Ternyata isu dan dinamika zakat tak luput pula dapat perhatian dari sejumlah kalangan.

Dari sejumlah pihak yang ada, ada keinginan untuk melihat zakat ini bisa terus tumbuh dan berkembang baik dari waktu ke waktu. Dibawah ini, ada 5 solusi atas masalah yang ada di dunia zakat.

Pertama, meningkatkan Kepercayaan Muzaki

Muzaki adalah salah satu elemen penting kekuatan lembaga pengelola zakat. Dengan dukungan muzaki yang memadai, sejumlah agenda-agenda utama lembaga zakat bisa terselesaikan sesuai rencana. Termasuk ke dalam hal ini adalah pengembangan pengelolaan zakat ke depan.

Dalam soal muzaki ini, yang sangat penting dimiliki adalah soal kepercayaan. Kepercayaan sangat berkaitan dengan adanya kesadaran berzakat. Apabila kesadaran masyarakat dalam menunaikan zakat menjadi rendah, maka salah satu faktor utamanya bisa jadi karena ketiadaan kepercayaan dari muzaki pada lembaga-lembaga pengelola zakat.

Seorang muzaki, harus terus menerus di edukasi oleh pengelola zakat agar ia memiliki pengetahuan yang benar dan sesuai dengan syariah zakat. Juga agar ia mengetahui dengan baik tentang kewajibannya untuk berzakat. Kesadaran ini juga penting adanya, mengingat di Indonesia, saat ini zakat lebih mengandalkan kesadaran pribadi, bukan terdorong karena adanya sanksi (punishment) ataupun insentif (reward) yang tetapkan oleh pemerintah.

Lembaga-lembaga pengelola zakat harus bekerja keras untuk terus membangun kesadaran muzakki untuk menunaikan zakat melalui institusi zakat yang ada. Hal ini diperlukan agar mereka lebih senang berzakat pada lembaga yang ada, bukan lagi berzakat secara tradisonal dan manual tanpa melalui lembaga zakat.

Kedua, Edukasi Muzaki dan Mustahik

Muzaki dan mustahik pada dasarmya elemen penting yang harus dapat perhatian serius lembaga pengelola zakat. Merawat, mengelola dan memastikan layanan terbaik untuk mereka ini adalah salah satu hal mendasar dalam aktivitas lembaga pengelola zakat. Kedua elemen ini menjadi penting kedudukannya, karena akan merefleksikan kesuksesan sebuah lembaga dalam memerankan dirinya dalam mengelola zakat.

Edukasi pada muzaki tentu berfokus pada peningkatan kesadaran beragama dan kedermawanan yang baik dalam kehidupannya. Sebaliknya, edukasi pada mustahik lebih pada kesadaran untuk bangkit dan bekerja keras serta sungguh-sungguh dalam berikhtiar menjemput rizki Allah. Mereka juga diajakarkan kesabaran untuk menerima takdir dan tak pernah berputus asa.

Khusus terkait edukasi untuk muzaki, harus ada formula solutif agar lebih menguatkan kesadaran mereka untuk menunaikan zakat melalui organisasi pengelola zakat, baik Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) atau Lembaga Amil Zakat (LAZ). OPZ harus kreatif dalam mencari pendekatan dan strategi yang jitu untuk meningkatkan pemahaman masyarakat, khususnya muzaki dan calon muzaki.

Hal yang bisa dilakukan dalam menguatkan hal tadi di antaranya: sosialisasi dan edukasi publik oleh ustadz atau kyai terkait hal tadi, penjelasan yang semakin baik yang menunjukan adanya penguatan fungsi lembaga pengelola zakat, penggambaran yang simpel akan proses pendistribusian dan pendayagunaan zakat yang dilakukan. Point-nya yang harus juga tergambar dalam edukasi tadi adalah, bahwa semua kegiatan tadi susah sesuai ketentuan syari’at zakat serta sesuai pula dengan prinsip-prinsip akuntabilitas,  baik soal transparansi keuangan maupun soal integritas amil pengelola zakatnya dengan menyertakan mereka dalam proses sertifikasi yang dan terpercaya.

Ketiga, Perbaikan Pendayagunaan Zakat

Pendistribusian dan pendayagunaan zakat sekilas terlihat mudah dan  sederhana. Tampak luarnya hanya soal bagi-bagi program atau barang bantuan.

Namun di balik itu, harus ada kepastian bahwa pendistribusian dan pendayagunaan ini diberikan pada orang yang tepat sesuai syariat zakat, dalam waktu yang pas dan proses yang cepat dan tetap menjaga marwah (kemuliaan) mustahik yang menerimanya. Jangan lupa juga, apa pun jenis layanan bantuannya, seyogianya tetap dilakukan dengan prosedur pelayanan yang mudah, aman serta sesuai ketentuan regulasi dan syariat zakat.

Setiap OPZ, setiap saat harus berupaya meningkatkan kualitas pengelolaan zakat, terutama dalam bidang pendistribusian dan pendayagunaan zakatnya. Upaya-upaya ini bisa dilakukan melalui berbagai program yang langsung dimanfaatkan oleh mustahik. 

Walau ukuran kemanfaatan bagi setiap lembaga berbeda-beda cakupannya, tetapi prinsifnya tetap sama bahwa bagaimana dana dan sumber daya yang ada pada pengelola zakat bisa membantu dan memperbaiki nasib muatahik zakat. Dan disadari atau tidak, inilah harapan masyarakat pada lembaga zakat, agar dana dan alokasi sumberdaya-nya didayagunakan sebesar-besarnya bagi kepentingan mustahik.

Dalam implementasinya, pendistribusian dan pendayagunaan zakat ini dapat diberikan kepada mustahik dalam dua garis besar yakni dalam bentuk program charity dan program pemberdayaan. Program charity adalah program penyaluran dalam bentuk sesaat. Bantuan dari OPZ diberikan kepada mustahik tanpa ada skema pemberdayaan di dalamnya.

Sedangkan program pemberdayaan adalah program penyaluran yang sifatnya long term dan ada proses pemberdayaannya. Program ini nantinya akan berproses dan berpotensi akan mengubah mustahik menjadi muzaki. Proses ini bisa memakan waktu dan juga tak sederhana, karena ada serangkaian aktivitas yang harus dilalui, mulai dari perencanaan, implementasinya, hingga monitoring dan evaluasi programnya.

Keberhasilan kedua program tadi akan membantu mempernudah komunikasi dengan muzaki dan calon muzaki. Juga akan meningkatkan kepercayaan masyarakat, terutama muzaki dan calon muzaki yang akan mengamanahkan dana zakat, infak dan sedekahnya pada lembaga yang ia yakini bisa ia percaya.

Disclaimer: Retizen bermakna Republika Netizen. Retizen adalah wadah bagi pembaca Republika.co.id untuk berkumpul dan berbagi informasi mengenai beragam hal. Republika melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda baik dalam dalam bentuk video, tulisan, maupun foto. Video, tulisan, dan foto yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim. Silakan kirimkan video, tulisan dan foto ke [email protected].
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement