Sabtu 29 Aug 2020 17:57 WIB

Eksistensi BUM Desa di Tengah Pandemi Covid-19

Dampak Covid-19 dirasakan oleh BUM Desa di berbagai daerah di Indonesia.

Emma Rahmawati
Foto:

Kondisi berbeda terjadi pada BUM Desa di di Kabupaten Bogor. Meskipun banyak BUM Desa yang merasakan dampak negatif dari wabah Covid-19, tetapi terdapat BUM Desa yang mampu mengubah tantangan ini menjadi sebuah peluang demi keberlajutan usaha BUM Desa tersebut.

Tenaga Pendamping Profesional Kabupaten Bogor Mohamad Shopan telah melakukan pendataan beberapa BUM Desa yang merasakan dampak negatif dan positif dari adanya wabah Covid-19 ini. Terdapat 4 BUM Desa di Kabupaten Bogor yang merasakan dampak negatif akibat wabah tersebut di antaranya Desa Nambo, Desa Cinangneng, Desa Lumpang dan Desa Gunung Malang.

Dampak negatif yang dirasakan berupa penurunan omzet, penghentian sementara sejumlah tenaga kerja, hingga penutupan sementara usaha BUM Desa. Sedangkan BUM Desa yang dapat memanfaatkan peluang dengan membuat usaha terkait wabah Covid-19 yaitu membuka usaha produksi hand sanitizer dan masker yang dilakukan oleh 10 BUM Desa di Kabupaten Bogor antara lain BUM Desa di Desa Jatisari, Desa Tarikolot, Desa Rawapanjang, Desa Parakan, Desa Banjarwangi, Desa Gunungsari, Desa Cikahuripan, Desa Warujaya, Desa

Curug dan Desa Kembang Kuning.

Berdasarkan kondisi BUM Desa di beberapa daerah maka perlu adanya perhatian dari Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah terhadap eksistensi BUM Desa di tengah wabah Covid-19 ini. BUM Desa yang memiliki unit usaha pada sektor pariwisata merupakan BUM Desa yang paling banyak terimbas dari adanya wabah Covid-19 ini. Sehingga diharapkan adanya kebijakan yang dapat membangkitkan BUM Desa–BUM Desa tersebut.

Di satu sisi, BUM Desa saat ini juga diharapkan dapat mendukung program Desa Tanggap Covid-19 yang dicanangkan oleh Kementerian Desa, PDT, dan Transmigrasi. BUM Desa seharusnya dapat menjadi peluang penyerapan tenaga kerja di desa yang saat ini adanya ancaman PHK besar-besaran di kota-kota besar dan banyak masyarakat yang memilih pulang kampung ke desa.

BUM Desa selama ini memiliki peran untuk meningkatkan perekonomian Desa, sehingga kondisinya akan semakin mengkhawatirkan apabila BUM Desa tidak mampu mempertahankan eksistensinya di tengah wabah Covid-19 ini. Selain itu juga diperlukan adanya pendampingan dan penguatan dari sisi kelembagaan dan usaha untuk mendukung keberlanjutan BUM Desa.

PENGIRIM/ PENULIS: Emma Rahmawati, Puslitbang, Kementerian Desa, PDT, dan Transmigrasi.

Disclaimer: Retizen bermakna Republika Netizen. Retizen adalah wadah bagi pembaca Republika.co.id untuk berkumpul dan berbagi informasi mengenai beragam hal. Republika melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda baik dalam dalam bentuk video, tulisan, maupun foto. Video, tulisan, dan foto yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim. Silakan kirimkan video, tulisan dan foto ke [email protected].
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement