Selasa 18 Aug 2020 20:02 WIB

Wiku: Banyak Abaikan Protokol Kesehatan Selama Libur Panjang

Satgas sindir masyarakat yang abaikan protokol kesehatan selama libur panjang.

Rep: Rizkyan Adiyudha/ Red: Bayu Hermawan
Juru Bicara Satgas COVID-19 Wiku Adisasmito
Foto: ANTARA/Akbar Nugroho Gumay
Juru Bicara Satgas COVID-19 Wiku Adisasmito

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito menilai masyarakat masih banyak yang mengabaikan protokol kesehatan saat melakukan kegiatan merayakan HUT Kemerdekaan RI serta libur panjang kemarin. Wiku mengatakan, sikap abai masyarakat berpotensi memunculkan klaster baru penularan Covid-19.

"Kami ingin menyampaikan pesan protokol kesehatan bahwa kita tidak boleh lengah. Dan ternyata dengan perayaan 17 agustus, dengan kegembiraan di masyarakat terlihat ada sejumlah hal yang terjadi," kata Wiku Adisasmito dalam konferesi virtual terkait penanganan Covid, Selasa (18/8).

Baca Juga

Wiku lantas menyinggung kegiatan sepeda santai yang diikuti lebih dari 3.000 orang di Padang, Sumatera Barat pada 16 Agustus lalu. Dia mengatakan, dalam kegiatan itu terlihat kerumunan yang mengabaikan jaga jarak hingga tidak menggunakan masker.

Wiku juga menyinggung pertunjukan live musik yang dihadiri ribuan orang di wisata alam Jumprit Temanggung, Jawa Tengah pada 15 Agustus. Dia mengatakan, banyak sekali warga yang terlihat tidak menggunakan masker.

Wiku meminta seluruh anggota masyarakat hingga pimpinan daerah untuk betul-betul dapat memperhatikan dan menaari protokol kesehatan yang telah ditetapkan. Dia berharap agar kejadian serupa tidak terjadi lagi di masa mendatang.

"Jadi kembali lagi mohon kesadaran masyarakat untuk disiplin menggunakan masker sebagai protokol kesehatan," ujarnya.

Wiku mengatakan, Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang selama ini dilakukan dan dicapai susah payah akan percuma. Begitu juga, sambung dia, penggambaran zonasi risiko untuk menunjukan tingkat penularan.

Ia menegaskan, apabila kejadian-kejadian atau pelanggaran protokol kesehatan semacam ini terus terulang maka berpotensi memunculkan klaster penularan Covid-19 baru. Wiku melanjutkan, pencegahan kemunculan klaster harus dicegah agar kondisi aman Covid-19 di Indonesia bisa terjadi.

Menurutnya, kondisi kondusif di tengah pandemi akan berdampak pada kegiatan sosial masyarakat. Dia menambahkan, tidak timbulnya klaster Covid-19 baru juga akan membuat warga terganggu dalam melakukan kegiatan ekonomi.

"Jadi sekali lagi, kita disiplin menggunakan masker dan jaga jarak. Karena apa yang terjadi sebuah refleksi kegembiraan di masyarakat sehingga lupa dan mengsampingkan protokol kesehatan," tegasnya.

Berdasarkan data PT Jasamarga, hampir 500 ribu kendaraan tercatat meninggalkan Jakarta pada H-3 hingga H-1 libur panjang hari Kemerdekaan Republik Indonesia antara 14 hingga 16 Agustus. Angka tersebut meningkat 18,7 persen dari total volume lalu lintas yang meninggalkan ibu kota dalam waktu normal.

Sementara, hingga saat ini Jasamarga baru mencatat 162 ribu kendaraan kembali menuju Jakarta mulai 17 Agustus kemarin. Angka tersebut merupakan kumulatif arus lalu lintas (lalin) dari beberapa Gerbang Tol (GT) Barrier/Utama, yaitu GT Cikupa (arah Barat), GT Ciawi (arah Selatan) dan GT Cikampek dan GT Kalihurip Utama (arah Timur).

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement