Senin 17 Aug 2020 06:05 WIB

Pahala Berolahraga

Rasulullah punya kebelebihan fisik karena rajin berolahraga.

Pengunjung mencoba memanah di ara khusus memanah dalam pameran Islamic Book Fair (IBF) di Istora Senayan Jakarta, Selasa (1/3). Memanah merupakan salah satu olahraga yang direkomendasikan oleh Nabi Muhammad SAW.
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Pengunjung mencoba memanah di ara khusus memanah dalam pameran Islamic Book Fair (IBF) di Istora Senayan Jakarta, Selasa (1/3). Memanah merupakan salah satu olahraga yang direkomendasikan oleh Nabi Muhammad SAW.

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh Dr KH Syamsul Yakin MA

 

Secara antropologis, berolahraga sudah menjadi fenomena prikehidupan manusia sejak masa yang lama. Sedangkan secara sosiologis, berolahraga berkaitan dengan seperangkat nilai dan norma. Secara normatif, di dalam Islam, berolahraga hukumnya mubah dan sunah. Artinya dibolehkan sepanjang tidak merusak perkara yang hukumnya wajib, seperti shalat.

Secara historis, berdasar hadits Imam Abu Daud, Imam Ibnu Majah, dan Imam Ahmad diceritakan tentang Nabi SAW yang pernah mengadu lari dengan Aisyah, isteri beliau. Suatu hari ketika Nabi SAW bersama rombongan, beliau menyuruh para sahabat berjalan lebih dahulu. Lalu Nabi SAW bersabda kepada Aisyah, “Kemarilah Aisyah, ayo kita adu cepat lari.” 

Kemudian Aisyah berhasil memenangkannya. Karena saat itu tubuh Aisyah masih relatif kurus. Pada kesempatan berikutnya, Aisyah kembali menemani perjalanan Nabi SAW. Seperti dalam perjalanan sebelumnya, beliau menyuruh para sahabat berjalan lebih dahulu. Lalu Nabi SAW bersabda kepada Aisyah, “Kemarilah Aisyah, ayo kita adu cepat lari.”

Karena pada saat itu tubuh Aisyah sudah tidak seideal adu lari yang dulu, Aisyah berseloroh, “Bagaimana aku bisa beradu lari cepat denganmu, Ya Rasulullah, sedangkan badanku sudah seperti ini?” Nabi SAW menjawab, “Ayo lakukan”. Lomba itu dilakukan dan Nabi SAW menang. “Ini balasan atas kekalahanku dulu,”  pungkas Nabi SAW dengan gembira.

Selain berolahraga seperti berlari, ada tiga lagi jenis olahraga yang direkomendasi Nabi SAW, yakni berkuda, berenang, dan memanah. Nabi SAW bersabda, “Ajarilah anak-anak kalian berkuda, berenang, dan memanah.” (HR. Bukhari dan Muslim). Bahkan berkuda, memanah, dan berenang saat ini telah jadi kegiatan komunitas yang ramai dipenuhi penggemar.

Secara fisik orang yang berolahraga akan memiliki tubuh yang lebih sehat dan kuat. Inilah pahala berolahraga raga yang langsung bisa dirasakan. Di samping itu, Nabi SAW bersabda, “Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih Allah cintai tinimbang mukmin yang lemah.” (HR. Muslim). Semoga  yang kontinu berolahraga meraih pahala dicintai Allah SWT.

Abu Hurairah berkata,  “Tidaklah aku mengetahui sesuatupun yang lebih bagus dibandingkan Rasulullah SAW, wajahnya terang seperti matahari. Dan tidaklah aku mengetahui seorang pun yang lebih cepat jalannya dibandingkan dengan Rasulullah SAW.” (HR. Ahmad). Hadits ini menggambarkan tentang kebelebihan fisik Nabi SAW karena rajin berolahraga.

Olahraga yang diperlombakan juga termasuk dalam kategori berpahala, asal sportif. Nabi SAW berpesan, “Kalian harus jujur karena jujur itu akan menunjukkan jalan kebaikan dan kebaikan akan menunjukkan (jalan) ke surga.” (HR. Bukhari dan Muslim). Insya Allah, gempita masyarakat muslim Indonesia dalam berolahraga mendapat balasan surga.

Saat ini marak juga olahaga bersepeda di hampir semua kalangan. Sama seperti semua jenis olahraga yang sudah disebutkan, bersepeda  hendaknya  dilakukan dengan niat beribadah kepada Allah SWT, bukan pamer sepeda mahal. Nabi SAW bersabda, “Segala amal itu tergantung niatnya dan setiap orang hanya mendapatkan (pahala) sesuai niatnya.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Khusus bagi muslimah, saat berolahraga diwajibkan untuk berpakaian longgar tidak ketat, tebal tidak transparan. Allah SWT berpesan, “Katakanlah kepada wanita yang beriman, “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya.” (QS. al-Nur/24: 31).

Terakhir, olahraga yang digemari Nabi SAW juga adalah berjalan kaki. Imam Turmudzi dan Imam Baihaki menuliskan hadits tentang hal ini, “Sebaik-baik aktivitas untuk mengobati diri adalah mengobati diri melalui hidung, melalui mulut, bekam, dan al-masy”. Al-Masy adalah berjalan kaki dan ini jadi alternatif  bagi yang tidak mampu berolahraga berat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement