Rabu 05 Aug 2020 05:34 WIB

Erick Thohir Pastikan Bahan Baku Vaksin Covid-19 Halal

Sertifikasi halal vaksin Covid-19 nantinya akan diurus ke MUI.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Indira Rezkisari
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir (tengah) saat meninjau fasilitas produksi vaksin COVID-19 di kantor Bio Farma, Bandung, Jawa Barat, Selasa (4/8/2020). Menteri BUMN Erick Thohir menyatakan PT Bio Farma (Persero) telah mampu memproduksi vaksin COVID-19 dengan kapasitas 100 juta vaksin.
Foto: ANTARA/Dhemas Reviyanto
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir (tengah) saat meninjau fasilitas produksi vaksin COVID-19 di kantor Bio Farma, Bandung, Jawa Barat, Selasa (4/8/2020). Menteri BUMN Erick Thohir menyatakan PT Bio Farma (Persero) telah mampu memproduksi vaksin COVID-19 dengan kapasitas 100 juta vaksin.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri BUMN Erick Thohir yang juga Ketua Pelaksana Tim Penanganan Pandemi Virus Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) memberikan kepastian dan keyakinan kepada masyarakat Indonesia bahwa vaksin Covid-19 yang tengah diproduksi PT Bio Farma dibuat dari bahan baku halal. Hal itu ditegaskan Erick saat meninjau laboratorum Bio Farma, Holding BUMN di bidang farmasi, di Bandung, Jawa Barat, Selasa (4/8).

Kunjungan tersebut bertujuan memastikan kapasitas laboratorium Bio Farma dalam memproduksi vaksin Covid-19 yang akan ditingkatkan hingga mampu mencapai 250 juta dosis vaksin per tahun. "Insya Allah bahan baku halal digunakan untuk vaksin Covid-19 karena Bio Farma sudah menjadi salah satu pusat produksi vaksin halal dunia," ucap Erick.

Baca Juga

Erick menyebut banyak negara-negara Timur Tengah yang sudah lama menjadi konsumen vaksin dari Bio Farma. Kata Erick, 75 persen vaksin polio yang tersebar di seluruh dunia merupakan produksi Bio Farma.

Erick menjelaskan Bio Farma sebagai perusahaan farmasi nasional yang sudah berdiri sejak 1980 terbiasa memproduksi vaksin dengan bahan baku yang halal dan sudah dipercaya lebih dari 160 negara dalam memproduksi 15 jenis vaksin.

Erick mengatakan sertifikasi halal untuk vaksin virus corona nantinya akan diterbitkan Majelis Ulama Indonesia (MUI), namun bahan bakunya dan produksi sudah siap. "Oleh karena itu, saya meminta masyarakat tak perlu cemas dengan kualitas vaksin virus corona yang pasti akan didistribusikan di seluruh Indonesia," ungkap Erick.

Menurut rencana, Bio Farma akan berekspansi pada Desember 2020 mendatang dengan menambah gedung produksi vaksin baru dengan kapasitas 150 juta per tahun untuk mendukung  kemampuan sekarang yang mencapai 100 juta vaksin per tahun. "Dengan total kapasitas 250 juta, tahun depan ketika kami memproduksi vaksin, Insya Allah jumlahnya cukup, tapi kembali lagi, vaksinnya dulu yang perlu diuji klinis," terang Erick.

Saat ini Bio Farma dipercaya pemerintah untuk menguji klinis vaksin Covid-19 produk Sinovac. Pemerintah, ucap Erick, menargetkan vaksin dapat diproduksi sendiri oleh Bio Farma pada tahun depan.

"Produksi akan dilakukan setelah uji klinis tahap ketiga tuntas dilakukan. Ditargetkan, uji klinis itu selesai pada Januari 2021 sehingga Bio Farma bisa langsung memproduksi vaksin virus corona pada kuartal I 2021," kata Erick menambahkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement