Selasa 04 Aug 2020 20:45 WIB

IDI Aceh Catat 60 Tenaga Medis Terinfeksi Covid-19

Dari 60 tenaga medis positif ACovid-19 sekitar 25 orang merupakan dokter

Rep: Antara/ Red: Christiyaningsih
Covid-19 (ilustrasi).
Foto: www.freepik.com
Covid-19 (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH - Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Aceh mencatat 60 orang tenaga medis di wilayah Provinsi Aceh dilaporkan telah terkonfirmasi Covid-19. Pernyataan ini disampaikan Ketua IDI Aceh Safrizal Rahman.

"Sampai saat ini yang sudah saya catat, hampir 60 orang yang positif tenaga medis perawat maupun dokter. Jumlah itu akan terus bertambah jika pemerintah tidak memperketat sistem penapisan di setiap fasilitas kesehatan," katanya di Banda Aceh, Selasa.

Baca Juga

Dia menyebut selama ini layanan di fasilitas kesehatan terkait Covid-19 dan perlindungan terhadap tenaga medis masih terkesan lemah. Akibatnya para tenaga medis yang terpapar dan terkonfirmasi positif kian hari kian bertambah.

Menurut Safrizal, upaya penapisan atau skrining awal di setiap fasilitas kesehatan harus diperketat. Ketika ada pasien masuk maka terdapat prosedur yang jelas dan sejumlah pertanyaan yang disodorkan ke pasien guna melihat seorang pasien itu mengarah ke Covid-19 atau tidak.

"Kalau memang pasien ini mengarah ke Covid-19 maka langsung dipindahkan ke tempat perawatan Covid-19. Kalau yang tidak baru boleh masuk ke fasilitas biasa," ujarnya.

Apabila penapisan tidak ketat, maka pasien Covid-19 bisa saja diarahkan ke ruang biasa. Sedangkan di fasilitas biasa petugas akan merawat seperti umumnya sehingga jika akhirnya ternyata Covid-19 maka para perawat tersebut juga sangat rawan tertular.

"Itu terjadi beberapa sekali dan sering sekali bahkan. Pasien masuk ke ruang biasa ternyata belakangan diketahui Covid-19 sehingga siapa saja berkontak dekat dengan pasien ini harus diperiksa semuanya," katanya.

Dari 60 tenaga medis tersebut sekitar 25 orang merupakan dokter, termasuk di dalamnya peserta program dokter spesialis (PPDS), dan selebihnya perawat. Umumnya mereka yang terinfeksi itu tanpa gejala dan hanya membutuhkan isolasi mandiri yang diawasi ketat agar tidak menularkan ke orang lain.

"Angka ini fluktuatif ya, akan terus meningkat karena memang pemeriksaan kita kadang-kadang butuh waktu sedikit lama. Mereka diperiksa dan mereka harus diisolasi sementara menunggu hasil swab. Karena kalau mereka bekerja takutnya hasil positif, maka sudah banyak lagi yang harus ditracing," papar Safrizal.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement