Ahad 26 Jul 2020 13:24 WIB

Buruh di Malaka Belum Diizinkan Sholat di Masjid

Buruh di Melaka Belum Diizinkan Sholat di Masjid

Rep: Dea Alvi Soraya/ Red: Muhammad Hafil
Buruh di Malaka Belum Diizinkan Sholat di Masjid. Foto: Masjid di Malaka
Foto: Youtube
Buruh di Malaka Belum Diizinkan Sholat di Masjid. Foto: Masjid di Malaka

REPUBLIKA.CO.ID, MELAKA—Mufti Negara, Datuk Abdul Halim Tawil mengizinkan para buruh atau karyawan  melaksanakan sholat Hari Raya Idul Adha di kediaman atau wilayah masing-masing, tentu dengan prosedur kesehatan yang berlaku.

Abdul Halim mengatakan, pra pengusaha dapat mengajukan aplikasi mereka terkait data karyawan dan lampiran surat perizinan, jika menghendaki karyawan mereka untuk melaksanakannya, sholat Idul Adha.

Baca Juga

Menurutnya, relaksasi ini diberikan untuk memungkinkan kelompok buruh merayakan Idul Adha pada Jumat (31 Juli) nanti. Namun mereka masih tidak diizinkan untuk menghadiri sholat berjamaah di masjid-masjid dan surau.

“Hanya warga negara Malaysia, termasuk wanita, yang diizinkan untuk melakukan sholat Idul Adha di masjid-masjid dan surau, tergantung pada kapasitas masjid dan surau tersebut,” ujar Abdul Halim yang dikutip di Bernama, Ahad (26/7).

"Anak-anak di bawah 12 tahun masih tidak diizinkan (di masjid dan surau) selama Pesanan Kontrol Gerakan Pemulihan (RMCO), sambungnya.

Dia menjelaskan, setiap sirau yang ingin menggelar sholat Idul Adha harus mengirim aplikasi mereka ke Departemen Mufti Malaka," katanya saat konferensi media di kantornya di Bukit Palah.

Abdul Halim mengatakan, masjid dan surau juga diizinkan untuk mendirikan tenda tambahan untuk memaksimalkan jumlah jamaah, namun harus tetap mengamati jarak sosial di dalam atau di luar masjid.

Sumber:

https://www.bernama.com/en/general/news.php?id=1864024

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement