Jumat 03 Jul 2020 18:40 WIB

Massa Aksi Tolak PPDB Harap Aspirasi Didengar Jokowi

Massa aksi tolak PPDB DKI Jakarta harap aspirasi mereka didengar Jokowi.

Ratusan orang tua peserta didik melakukan aksi damai menuntut dibatalkannya sistem Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Dinas Pendidikan DKI Jakarta, di depan Istana Merdeka, di Jalan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Jumat (3/7).
Foto: Republika/ALI MANSUR
Ratusan orang tua peserta didik melakukan aksi damai menuntut dibatalkannya sistem Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Dinas Pendidikan DKI Jakarta, di depan Istana Merdeka, di Jalan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Jumat (3/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Puluhan para orang tua murid yang berunjuk rasa menolak Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) DKI Jakarta Tahun 2020/2021 di Taman Aspirasi seberang Istana Merdeka Jakarta, Jumat, berharap aspirasi mereka bisa diterima oleh Presiden Joko Widodo.

"Kita berharap Presiden Jokowi mau menampung aspirasi kita untuk batalkan PPDB DKI 2020," ujar Rudi S selaku koordinator lapangan dalam orasinya.

Baca Juga

Massa aksi adalah para wali murid yang anaknya terkena dampak PPDB DKI 2020, tidak diterima masuk sekolah negeri karena sistem penerimaan yang dinilai mempersulit siswa mendapatkan akses. Menurutnya, mereka telah melakukan aksi sebanyak empat kali untuk menyalurkan aspirasinya kepada Gubernur DKI Jakarta, Wagub DKI, Pimpinan DPRD DKI dan Komisi X DPR RI. Tapi dari keempat aksi tersebut, massa merasa apa yang menjadi apsirasi mereka tidak didengarkan.

"Tuntutan kita batalkan PPDB DKI 2020," kata Rudi.

Dalam orasi yang disampaikan, para orang tua murid mengatakan PPDB DKI 2020 bermasalah, khusus untuk jalur zonasi dengan pembatasan usia sehingga membuat anak-anak sulit bersekolah. Sebelumnya, para wali murid itu melakukan aksi unjuk rasa di kantor Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di Jalan Medan Merdeka Selatan Jakarta Pusat sejak Selasa pagi (30/6) pukul 10.00 WIB hingga pukul 13.00.WIB.

Namun, tak satu pun perwakilan dari Pemprov DKI yang menemui ibu-ibu wali murid itu dan bahkan perwakilannya pun dilarang untuk bertemu gubernur. Selain berorasi, massa juga melakukan pembacaan puisi yang ditulis oleh orang tua murid tentang kondisi anak-anak lulusan 2020 yang kecewa karena sistem PPDB DKI pakai jalur usia.

Turut bergabung dalam aksi massa Sekjen Komnas Anak Danang Sasongko yang ikut menyemangati perjuangan orang tua murid korban PPDB DKI 2020. Menurut Danang, Komnas Anak menemukan tiga pelanggaran PPDB DKI 2020 jalur zonasi yang dilakukan oleh Pemprov DKI Jakarta.

Saat dilakukan orasi, massa dikejutkan dengan Presiden Joko Widodo yang keluar dari Istana Merdeka. Massa mencoba menyapa, namun mobil presiden melaju ke arah Sarinah.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement