Kamis 02 Jul 2020 09:48 WIB

IHSG Lanjut Menguat di Tengah Kekhawatiran Lonjakan Kasus

IMF melihat ada kemungkinan wilayah Asia akan kembali mengalami kontraksi.

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Friska Yolandha
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melanjutkan penguatannya pada perdagangan hari ini, Kamis (2/7). Indeks saham menguat 0,48 persen atau naik 23,43 poin ke level 4.937,82.
Foto: ANTARA/Dhemas Reviyanto
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melanjutkan penguatannya pada perdagangan hari ini, Kamis (2/7). Indeks saham menguat 0,48 persen atau naik 23,43 poin ke level 4.937,82.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melanjutkan penguatannya pada perdagangan hari ini, Kamis (2/7). Indeks saham menguat 0,48 persen atau naik 23,43 poin ke level 4.937,82. Pada penutupan perdagangan kemarin, IHSG menguat 0,18 persen ke posisi 4.914,38.

Direktur Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nico Demus, mengatakan pasar saham hari ini dipengaruhi oleh proyeksi Dana Moneter Internasional (IMF) terkait perekonomian Asia. IMF menyebut ekonomi Asia akan kembali menyusut dan membutuhkan waktu yang cukup lama untuk pulih. 

Baca Juga

IMF melihat ada kemungkinan wilayah Asia akan kembali mengalami kontraksi sebesar 1,6 persen pada tahun ini. Meski ekonomi Asia masih jauh lebih baik dibandingkan dengan wilayah lainnya di dunia, kondisi ekonomi global membuat pertumbuhan ekonomi di Asia menjadi lebih sulit untuk mengalami pertumbuhan. 

IMF mengatakan bahwa perekonomian diwilayah Asia masih di topang oleh perdagangan, pariwisata, dan perputaran uang terkait dengan bisnis ekonomi global. Sehingga ada potensi bahwa pemulihan ekonomi Asia menjadi lebih lama.

Namun sisi positifnya, menurut Nico, investor tetap bisa mengambil peluang di pasar saham dalam kondisi seperti ini. "Di pasar saham kami masih melihat, penurunan IHSG masih menjadi peluang atau golden moment tahun ini untuk berinvestasi," kata Nico, Kamis (2/7). 

Di sisi lain, Nico melihat, kekhawatiran munculnya gelombang kedua penyebaran Covid-19 masih tetap ada. Menurut Nico, negara wilayah Asia akan membutuhkan lebih banyak stimulus apabila gelombang kedua benar-benar terjadi. 

Berdasarkan analisa teknikal, Nico melihat saat ini IHSG memiliki peluang bergerak variatif cenderung menguat. IHSG diperkirakan akan diperdagangkan pada level 4.890-4.952. Namun, lanjut Nico, investor harus berhati hati karena ada kemungkinan untuk berbalik arah dengan probabilitas yang cukup besar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement