Selasa 30 Jun 2020 21:01 WIB

PTPP Ingin Kawasan Industri Batang Diminati Investor Asing

Jokowi meminta pembangunan kawasan industri Batang sudah dapat dimulai awal 2021.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Nidia Zuraya
(Ki-ka) Direktur Utama PT PP (Persero) Novel Arsyad, Direktur Utama Kawasan Industri Wijayakusuma (Persero) Rachmadi Nugroho, dan Direktur Utama PTPN (Persero) IX Tio Handoko menandatangi kerja sama pembangunan kawasan industri terpadu di  Batang, Jawa Tengah, Selasa (30/6).
Foto: Republika/Muhammad Nursyamsi
(Ki-ka) Direktur Utama PT PP (Persero) Novel Arsyad, Direktur Utama Kawasan Industri Wijayakusuma (Persero) Rachmadi Nugroho, dan Direktur Utama PTPN (Persero) IX Tio Handoko menandatangi kerja sama pembangunan kawasan industri terpadu di Batang, Jawa Tengah, Selasa (30/6).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) menaruh harapan besar terhadap kawasan industri Batang di Jawa Tengah sebagai andalan untuk menarik minat investor asing. Jokowi tak ingin mengulang kegagalan Indonesia yang gagal menarik satu pun dari 33 perusahaan Cina yang memutuskan memperluas ke luar negeri pada tahun lalu.

Alih-alih ke Indonesia, perusahaan-perusahaan Cina memilih Vietnam, Thailand, Kamboja, Malaysia, India, Meksiko dan Serbia.

Baca Juga

Jokowi menugaskan PT Perusahaan Perkebunan IX (Persero), PT PP, dan PT Kawasan Industri Wijayakusuma (Persero), untuk membangun dan mengelola kawasan seluas 4.300 hektare tersebut. Jokowi meminta proses pembangunan kawasan industri Batang sudah dapat dimulai pada awal tahun depan.

Direktur Utama PT PP (Persero) Novel Arsyad mengatakan PP bersama PTPN IX dan KIW sedang mematangkan konsep desain dan bisnis kawasan industri Batang dan kemudahan berinvestasi agar mampu menarik minat investor. Novel menilai kawasan industri Batang harus memiliki diferensiasi dengan area industri yang ada di Indonesia.

"Kita harus menarik investor asing supaya mereka tidak pindah ke Vietnam dan Kamboja. Kita punya kelebihan dan harus kompetitif. Kita harus berkompetisi membuat diferensiasi," ujar Novel usai peninjauan Presiden Jokowi ke kawasan industri terpadu Batang dan relokasi investasi asing ke Indonesia di Batang, Jawa Tengah, Selasa (30/6).

Tak sekadar kawasan industri, Novel ingin kawasan industri Batang juga memiliki ruang terbuka hijau yang cukup dan dilengkapi fasilitas menarik agar memberikan kenyamanan bagi para investor. Novel optimistis proses perizinan akan jauh lebih mudah dengan dukungan penuh dari BKPM dan kementerian terkait.

"Kita didukung BKPM dan semua kementerian terkait untuk memotong semua jalur perizinan. Dari sisi harga, kita harus di bawah Vietnam dan itu mutlak tidak bisa ditawar lagi," lanjut Novel.

Direktur Utama Kawasan Industri Wijayakusuma (Persero) Rachmadi Nugroho berharap proses pembangunan kawasan industri Batang dapat segera terealisasi menyusul telah adanya nota kesepahaman antara KIW dengan PTPN IX dan PT PP.  Rachmadi menilai nota kesepahaman merupakan wujud kolaborasi apik antarBUMN dalam membangun sebuah kawasan industri terpadu.

"Kita bisa buktikan ini jadi area yang kompetitif untuk pengembangan industri di Indonesia. Kita akan buat desain yang komprehensif agar punya daya tarik," kata Rachmadi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement