Senin 29 Jun 2020 11:07 WIB

Yordania Ancam Israel Jika Caplok Tepi Barat Palestina

Yordania akan bereaksi tanpa kompromi jika Israel mencaplok Tepi Barat.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Nashih Nashrullah
Yordania akan bereaksi tanpa kompromi jika Israel caplok Tepi Barat. Bendera Yordania (ilustrasi)
Yordania akan bereaksi tanpa kompromi jika Israel caplok Tepi Barat. Bendera Yordania (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV – Yordania memperingatkan Israel terkait rencana aneksasi sebagian Tepi Barat. Amman juga telah menyampaikan kepada Amerika Serikat, negara-negara Eropa, dan Palestina soal sikap penolakannya terhadap setiap langkah yang merenggut kedaulatan sebuah negara.

Yordania tidak akan menerima tindakan aneksasi meski sebagian kecil yang dicaplok atas tanah Tepi Barat. Mereka akan bereaksi tanpa kompromi terhadap aneksasi sepihak dari semua permukiman dan Lembah Jordan, seperti yang awalnya disampaikan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.

Baca Juga

Dilansir dari Times of Israel, Senin (29/6), terjadi pertemuan pada pekan lalu antara Raja Abdullah II di Yordania dan Yossi Cohen dari Mossad. Mossad menanyakan kepadanya bagaimana Amman akan bereaksi terhadap aneksasi terbatas Israel atas beberapa permukiman atau blok permukiman mulai 1 Juli.  

Yordania telah mengancam untuk membatalkan atau menurunkan perjanjian damai 1994 dengan Israel jika aneksasi itu diteruskan. Raja Abdullah disebut sangat geram dengan niat Israel sehingga ia menolak menerima panggilan dari Netanyahu. Yordania adalah salah satu dari dua negara Arab yang memiliki hubungan diplomatik resmi dengan Israel, bersama dengan Mesir.

Di bawah kesepakatan koalisi antara Netanyahu serta pemimpin Partai Biru dan Putih Benny Gantz yang ditandatangani bulan lalu, pemerintah dapat mengusahakan pencaplokan seluruh 132 permukiman dan Lembah Jordan. Luasnya mencapai 30 persen Tepi Barat. Hal ini dialokasikan untuk Israel di bawah rencana perdamaian pemerintahan Trump, yang rencananya dimulai 1 Juli.

Israel sedang mempertimbangkan langkah pencaplokan yang lebih terbatas sehingga nantinya hanya mengeklaim daerah permukiman yang dekat dengan Yerusalem. Menteri Luar Negeri Israel Gabi Ashkenazi mengatakan bahwa Israel tidak akan menganeksasi Lembah Jordan.

Times of Israel dalam laporan pada awal bulan ini menyebut bahwa Gedung Putih sangat tidak mungkin untuk mencaplok aneksasi Israel pada 1 Juli bahwa lebih banyak pekerjaan diperlukan dalam pemetaan wilayah.

 

Sumber: https://www.timesofisrael.com/jordan-said-to-warn-israel-of-harsh-response-to-even-minimal-annexation/ 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement