Jumat 26 Jun 2020 10:08 WIB

IHSG Menguat Terbatas di Akhir Pekan

Pergerakan saham masih terpengaruh laporan IMF terkait proyeksi pertumbuhan ekonomi.

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Friska Yolandha
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka di zona positif pada perdagangan pagi ini, Jumat (26/6). Indeks saham menguat terbatas sebesar 0,73 persen atau naik 35,5 poin ke level 4.932,24.
Foto: M RISYAL HIDAYAT/ANTARA
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka di zona positif pada perdagangan pagi ini, Jumat (26/6). Indeks saham menguat terbatas sebesar 0,73 persen atau naik 35,5 poin ke level 4.932,24.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka di zona positif pada perdagangan pagi ini, Jumat (26/6). Indeks saham menguat terbatas sebesar 0,73 persen atau naik 35,5 poin ke level 4.932,24. 

Direktur riset Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nico Demus, melihat pergerakan pasar saham masih dipengaruhi oleh laporan Dana Moneter Internasional (IMF) yang memproyeksi ekonomi global bakal terkontraksi lebih dalam tahun ini, termasuk di Indonesia. 

Baca Juga

Namun jika dibandingkan dengan negara-negara dengan ekonomi berkembang, kontraksi ekonomi Indonesia lebih rendah. IMF juga memproyeksikan ekonomi Indonesia akan melesat naik sebesar 6,1 persen pada 2021. 

"Pernyataan Direktur Departemen Riset IMF Gita Gopinath mengenai pemberian dukungan kebijakan tambahan untuk pemulihan ekonomi yang lebih cepat mendapat respons positif dari pasar," kata Nico, Jumat (26/6).

Sementara itu, Kepala riset Samuel Sekuritas Indonesia Suria Dharma melihat pergerakan saham juga mendapat pengaruh dari dinamika politik antara Hong Kong dan China. 

Semalam, Senat Amerika Serikat (AS) telah meloloskan proposal hukum yang berisi sanksi terhadap individual, entitas, dan bank yang terkait dengan pejabat negara China yang terlibat dalam penerapan RUU keamanan baru China terhadap Hong Kong. 

Sementara itu, The Fed mengumumkan pembatasan buyback dan pembagian dividen oleh bank di AS untuk memastikan kecukupan likuiditas dan permodalan bank menyusul keluarnya hasil stress test The Fed.

Dari dalam negeri, sentimen yang mempengaruhi yaitu adanya suntikan dana kepada bank Himbara dari pemerintah senilai Rp 30 triliun. Hal ini untuk meningkatkan likuiditas bank Himbara dan memacu kredit pada sektor rill.

Dari global, DJIA menguat 1,18 persen, S&P500 serta Nasdaq kompak naik 1,09 persen. Sedangkan bursa Eropa juga turut menguat dengan DAX Frankfurt naik 0,69 persen, FTSE London menguat 0,38 persen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement