Rabu 24 Jun 2020 09:59 WIB

Rupiah Menguat Didorong Potensi Pemulihan Ekonomi

Pemerintah berhasil menjual surat berharga melebihi target sehingga mendorong rupiah.

Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Rabu (24/6) pagi bergerak menguat didorong potensi pemulihan ekonomi global. Rupiah dibuka menguat 52 poin atau 0,36 persen menjadi Rp 14.110 per dolar AS dari sebelumnya Rp 14.162 per dolar AS.
Foto: ANTARA/RENO ESNIR
Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Rabu (24/6) pagi bergerak menguat didorong potensi pemulihan ekonomi global. Rupiah dibuka menguat 52 poin atau 0,36 persen menjadi Rp 14.110 per dolar AS dari sebelumnya Rp 14.162 per dolar AS.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Rabu (24/6) pagi bergerak menguat didorong potensi pemulihan ekonomi global. Rupiah dibuka menguat 52 poin atau 0,36 persen menjadi Rp 14.110 per dolar AS dari sebelumnya Rp 14.162 per dolar AS.

"Hari ini ada potensi penguatan untuk rupiah terhadap dolar AS karena pasar kembali merespons positif potensi pemulihan ekonomi di tengah pandemi," kata Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra, di Jakarta, Rabu.

Baca Juga

Data indeks aktivitas manufaktur dan sektor jasa yang dirilis kemarin di Eropa, Australia, dan AS menunjukkan pemulihan. Menurut Ariston, hal tersebut juga memberi bukti pembukaan ekonomi dibutuhkan untuk memulihkan perekonomian di tengah pandemi.

Selain itu, lelang sukuk kemarin memperlihatkan minat investor yang masih tinggi terhadap Indonesia. "Pemerintah berhasil menjual surat berharga melebihi target, yang berarti minat cukup tinggi, dan ini positif untuk rupiah," ujar Ariston.

Ariston memperkirakan rupiah hari ini berpotensi menguat ke Rp 14.050 per dolar AS dengan potensi resisten di Rp 14.200 per dolar AS. Pada Selasa (23/6) lalu, rupiah melemah 12 poin atau 0,08 persen menjadi Rp 14.162 per dolar AS dari sebelumnya Rp 14.150 per dolar AS.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement