Ahad 21 Jun 2020 13:53 WIB

SPBU 3T di Pulau Maya, Masyarakat Nikmati BBM 1 Harga

SPBU 3T berjenis Kompak terdapat fasilitas penyimpanan total 400 kiloliter

Masyarakat di Pulau Maya dan sekitarnya menyambut antusias Kehadiran BBM 1 Harga di wilayah mereka.
Foto: Pertamina
Masyarakat di Pulau Maya dan sekitarnya menyambut antusias Kehadiran BBM 1 Harga di wilayah mereka.

REPUBLIKA.CO.ID, KAYONG UTARA -- Masyarakat di Pulau Maya dan sekitarnya menyambut antusias Kehadiran BBM 1 Harga di wilayah mereka. Kini, mereka tidak lagi kesulitan untuk mendapatkan Bahan Bakar Minyak (BBM) dengan harga yang sama dengan wilayah lainnya.

Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) berjenis kompak diresmikan oleh Bupati Kabupaten Kayong Utara, Drs. Citra Duani; Kepala BPH Migas, M. Fanshrullah Asa; Sales Area Manager, Weddy Surya Windrawan, dan beberapa pejabat daerah setempat lainnya.

Baca Juga

SPBU Kompak bernomor 66.788.004 berlokasi di Desa Tanjung Satai merupakan salah satu bentuk realisasi dari BBM 1 Harga. Pada tahun 2020, Pemerintah menargetkan 26 titik SPBU 1 Harga untuk wilayah Kalimantan Barat. Sejak program BBM 1 Harga dicanangkan pada tahun 2017, tercatat  36 titik SPBU 1 harga atau dikenal dengan SPBU 3 T (terdepan, terluar dan tertinggal) telah beroperasi di seluruh Kalimantan.

“Sebagai BUMN yang bergerak dibidang energi, tentunya kami dukung penuh program pemerintah apalagi dalam mewujudkan kemandirian energi dan pemerataan harga BBM ke pelosok negeri,” ujar Frans Boy J. Lapian, GM Pertamina Marketing Operation Region VI.

Pada SPBU 3T berjenis Kompak ini, terdapat fasilitas penyimpanan total 400 kiloliter (kl) untuk 3 produk yaitu produk premium, solar, dan pertalite.

Adanya penambahan SPBU 3T di Pulau Maya, sangat membantu perekonomian masyarakat yang dominan bermata pencaharian sebagai nelayan. Masyarakat tidak lagi merogoh kocek sebanyak Rp 15 ribu per liter untuk solar dan premium. Sekarang, masyarakat dapat menikmati harga premium dan solar dengan harga yang sama yaitu premium Rp 6.450 per liter dan solar Rp 5.150 per liter.

Demi memenuhi kebutuhan masyarakat akan BBM, 12 jam perjalananan menggunakan kapal ditempuh untuk mengangkut BBM dari titik suplai Terminal BBM Pontianak.

Frans Boy J Lapian menambahkan, meski terkadang ada hambatan pada saat distribusi BBM ke SPBU 3T yaitu apabila kondisi gelombang tinggi ataupun cuaca buruk sehingga kapal kesulitan untuk menyuplai BBM ke SPBU tersebut, namun, hal ini tidak menjadi alasan bagi Pertamina untuk terus mendistribusikan BBM ke lokasi.

Citra Duani, Bupati Kabupaten Kayong Utara, dalam sambutannya mengucapkan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada Pertamina dan BPH Migas dan seluruh pihak terkait, yang telah mewujudkan SPBU BBM satu harga bagi masyarakat Pulau Maya.

“Diharapkan Pertamina terus menjamin pasokan dan ketersedian BBM ke dalam wilayah Kabupaten Kayong Utara dan koordinasi kita terus terjalin baik,” ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement