Senin 08 Jun 2020 18:24 WIB

IBL Monitor Kondisi Pandemi Covid-19 Hingga Akhir Juni

IBL tetap optimistis kompetisi dapat dilanjutkan pada September.

Rep: Fitrianto/ Red: Israr Itah
Direktur Utama IBL, Junas Miradiarsyah
Foto: Republika/Fitriyanto
Direktur Utama IBL, Junas Miradiarsyah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesian Basketball League (IBL) masih terus memantau kondisi pandemi Covid-19 untuk menentukan langkah ke depannya. Saat ini walau ada rasa khawatir dengan perkembangan Covid-19, namun IBL tetap optimistis kompetisi dapat dilanjutkan pada September.

"Semangatnya kita harus tetap optimis bahwa IBL Pertamax 2020 dapat dilanjutkan bulan September mendatang," ujar Direktur Utama IBL Junas Miradiarsyah ketika dihubungi Republika.co.id melalui sambungan telepon, Senin (8/7).

Baca Juga

Namun, kata Junas, pihaknya juga melihat realita yang ada saat ini, di mana pertambahan orang yang terinfeksi Covid-19 masih cukup tinggi. Hal ini cukup kekhawatiran liga basket tertinggi di Tanah Air ini dapat dilanjutkan atau tidak.

"Pemerintah sekarang memang menerapkan masa new normal. Namun kami belum ada membuat keputusan apa pun. Kami monitor terus hingga akhir Juni nanti bagaimana perkembangannya. Apakah pandemi Covid-19 ini sudah dianggap aman," jelas Junas 

Kalau situasinya membaik, ia mengatakan, IBL Pertamax 2020 bisa digelar September. IBL sudah menyapkan tahapannya, dari mulai latihan sebulan menjelang pertandingan atau awal Agustus.

"Kalau pemain asing bisa bergabung, ya pertengahan Juli mereka harus sudah datang," kata dia.

Untuk protokol kesehatan IBL sudah menyusunnya. Junas mengatakan, pihaknya berinisiatif sambil menunggu arahan pemerintah.

"Klub juga bisa melakukan inisiatif, misalnya seperti yang dilakukan Klub Hangtuah dengan melakukan rapid test mandiri," ujarnya.

Untuk membahas segala kemungkinan yang terjadi, IBL beserta seluruh klub rencananya akan melakukan rapat secara virtual pada Rabu (10/6). Ini merupakan rapat ketiga IBL dengan klub pada masa pandemi Covid-19. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement