Selasa 19 May 2020 21:10 WIB

DMII-ACT Edukasi Masyarakat Lewat Mobile Covid-19 Education

ACT akan diterjunkan ke lokasi publik untuk mengimbau penggunaan masker

 Disaster Management Institute of Indonesia (DMII) - ACT kembali mengedukasi masyarakat lewat Mobile Covid-19 Education (MCE).
Foto: ACT
Disaster Management Institute of Indonesia (DMII) - ACT kembali mengedukasi masyarakat lewat Mobile Covid-19 Education (MCE).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) sudah direlaksasi sejak 7 Mei 2020 dengan memperbolehkan transportasi umum untuk beroperasi. Dalam kondisi pandemi Covid-19 yang belum berakhir, masyarakat masih diimbau untuk tetap waspada. Untuk itu, Disaster Management Institute of Indonesia (DMII) - ACT kembali mengedukasi masyarakat lewat Mobile Covid-19 Education (MCE).

Sebelumnya, penyebaran virus Covid-19 sempat menurun dengan pemberlaukan PSBB di beberapa kota. Namun, tren penyebaran dikhawatirkan kembali naik.

Baca Juga

Kegiatan edukasi yang dilakukan DMII - ACT melalui ACT akan diterjunkan ke lokasi publik untuk mengimbau penggunaan masker serta pembagian flyer dan masker. Sebelumnya, MCE yang dikelola DMII - ACT terjun mengedukasi pengunjung dan pedagang di Pasar Kopro Tanjung Duren, Kecamatan Grogol Petamburan, Jakarta Barat.

Erry Septiadi, penanggung jawab program MCE DMII - ACT mengungkapkan alasan program ini karena beberapa faktor, yaitu ada kenaikan jumlah kasus pada hari Rabu (13/5) yaitu sebesar 689 kasus positif dan kurva kasus positif yang terus naik. Hal ini mendorong DMII - ACT untuk menjalankan program MCE yang berlangsung sejak 13 Mei 2020 dan akan berakhir pada 22 Mei 2020.

“Program MCE menyasar beberapa target lokasi yaitu pasar, terminal dan lingkungan warga masyarakat. Karena pada intinya, di tempat-tempat tersebut masih ada individu yang memiliki kesadaran yang rendah, contohnya seperti yang ditemui di pasar, masih ada pengunjung yang tidak menggunakan masker. Selain edukasi, tim MCE juga memberikan spanduk safe tips ke tempat-tempat yang dikunjungi,” ungkap Erry.

Harapannya, melalui program MCE ini, masyarakat tetap berhati-hati dan waspada bahwa Covid-19 merupakan virus yang sangat berbahaya. Selain itu, kedisiplinan juga perlu ditekankan guna memutus rantai penularan Covid-19.

Hingga saat ini, Aksi Cepat Tanggap menggalakan berbagai program untuk membantu saudara sebangsa yang tengah kesulitan akibat wabah yang melanda. Mulai dari dukungan untuk pahlawan medis, hingga bantuan pemenuhan kebutuhan dasar rakyat kecil, yaitu bantuan pangan.

"Ayo bersama kita berbagi! Kita hadirkan beragam bantuan untuk saudara sebangsa yang membutuhkan. Bersama, kita tunjukkan solidaritas kita untuk kuatkan saudara sebangsa," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement