Senin 04 May 2020 11:34 WIB

Kemenpora akan Bangun Sekolah Atlet di Cibubur

Menpora Zainudin Amali berencana bangun sekolah khusus olahraga di Cibubur.

Rep: Muhammad Ikhwanudin/ Red: Agung Sasongko
Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Zainudin Amali.
Foto: Putra/kemenpora.go.id
Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Zainudin Amali.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali  berencana membangun Sekolah Khusus Olahraga (SKO) di Pusat Pemberdayaan Pemuda dan Olahraga (PP PON) Cibubur, Jakarta. 

Rencana ini diusulkan setelah pemerintah provinsi DKI Jakarta memiliki program Pusat Pendidikan dan Latihan Pelajar (PPLP) di area SKO Ragunan yang tengah dipugar. Karena hal ini pun, Kemenpora ingin memindahkan pelajar ke PPON Cibubur.

“Jadi rencananya, Cibubur akan kami bangun untuk SKO. Kami akan konsentrasikan untuk cabor-cabor Olimpiade dulu di sana,” kata Menpora dalam keterangan persnya, Senin (4/5)

Menpora menyampaikan, pihaknya sudah mencatat dan melakukan survey luas lahan yang dibutuhkan. Selain untuk atlet, Menpora juga mengizinkan fasilitas PPON Cibubur untuk dipakai latihan Pasukan Pengibar Bendera Pusaka. 

“Tetapi kami redesain lagi seefektif mungkin supaya Cibubur itu bisa digunakan untuk olahraga dan pemuda sekaligus. Jadi dipusatkan di sana untuk SMP-SMA,” katanya

Tak lupa, Menpora akan menjaga SKO agar tetap relevan dengan kebutuhan atlet di setiap cabang olahraga. Untuk itu, pihaknya akan bekerjasama dengan Kementerian PUPR meningkatkan fasilitas yang ada di PPON Cibubur karena dianggap masih belum memadai. 

“Tetapi itu semua pekerjaan fisik, infrastruktur, tak akan ditangani Kemenpora. Saya tak mau berurusan dengan pembangunan, itu bikin susah. Saya sudah rapat dengan Kementerian PU PR, sudah ada timnya, cuma terhenti karena ada Covid-19 ini. Semua konsentrasi dan SDM diarahkan ke sana,” ucapnya.

“Jika grand desain sudah jadi maka tinggal direnovasi. Saat ini, kami terus mematangkan. Tadi kami rapat sudah oke. Cuma memang harus ada penyempurnaan. Jika sudah selesai kami akan konsultasi publik. Paling tidak kami taruh di website, siapa tahu ada yang mau komentar, tambah kurang dan sebagainya,” ujarnya menambahkan. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement